21 June 2016

Tahukah Anda Kyai yang di Segani Gus Dur

Gus Dur Bersama Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Faddani
Gus Dur Bersama Abah Anom
Gus Dur Bersama Habib Lutfi Bin Yahya
Gus Dur dan Habib Mahdi bin Saggaf bin Syeh Abu Bakar bin Salim

Siapa sih yang tidak kenal dengan Al-marhum Gus Dur atau KH Abdurrahman Addakhil  nama kecilnya, Presiden yang paling di rindukan oleh rakyat Indonesia  setelah ir. Sukarno.  Bahwasanya “kebijakan pemerintah haruslah berjalan lurus dengan kesejahteraan rakyat” begitu kata Gus Dur. Seorang yang allamah (sangat alim) tokoh pluralisme pembela kelompok-kelompok minoritas. Membaca menceritakan kisah-kisah Gus Dur tiada habisnya. Di balik kebesaran nama Gus Dur ada beberapa tokoh yang oleh  Gus Dur sendiri sangat di segani dan hormati.

Konon, menurut Shohibul Hikayat, Kyai Hasyim pernah melarang santrinya bermakmum kepada salah satu putra beliau sebab putra beliau tersebut pernah pergi kerumah seorang kyai yang jauh dengan "kecepatan yang tidak normal". Mbah Kyai Hasyim lebih mengedepankan syariat sebagaimana halnya seperti yang dilakukan oleh Syaikh Abu Hasan Asyadzili.

Menurut Mbah Kyai Hasyim pondasi kehidupan sebelum menuju maqomnya yang lebih tinggi, artinya jika syariat belum mapan, jangan meniru orang-orang yang telah tinggi maqomnya. "kecepatan yang tidak normal" adalah diluar nalar syariat.

KH Muhammad Ya’kub Hasyim alias Gus Ya’kub yang terkenal dengan ke jadzabanya, beliau adalah salah satu ulama atau Kyai yang sangat di segani dan di hormati oleh Gus Dur, beliau adalah paman dari Gus Dur Sendiri  putra dari Hadratus Syaikh dengan Nyai  Masruroh binti Kyai Hasan Pagu Kediri

Gus Ya'qub adalah ahli hisab sejati  (perokok kelas berat) dalam sehari beliau mampu menghabiskan 7 bungkus rokok, yang bisa menghidupkan segala jenis kendaraan dengan kunci apa saja, terkadang  beliau tidur seharian sampai 10 jam sehari, beliau mampu membuat besi menjadi lembek, yang dawuhnya terkadang perlu juru tafsir untuk memahaminya.

Sekitar bulan juni 1995 beberapa  santri Tebuireng  bertemu dengan Gus Ya'qub di sekitar pasar Cukir beliau mengatakan "SAIKI IWAK-IWAK WIS PODO MATI SIJI-SIJI" (Sekarang ikan-ikan sudah mati satu persatu), para santri hanya saling memandang keheranan mereka  tidak mengerti dengan maksud tujuan dari perkataanya Gus Ya’kub tersebut.

Dan nyanyain beliau sekitar pada tahun 1996 yaitu :  "DARAH MENGALIR SAMPAI JAUH".. tidak berselang lama kemudian terjadi peristiwa pembunuhan para dukun santet yang sempat ramai menggemparkan di seluruh Jawa Timur, Waallhu a’lam . Sungguh dunia ini tiada artinya bagi beliau...Gus Ya'qub..

Gus Ya'qub yang tidak pusing dengan urusan dunia dan telah menemui kembali kekasihnya Allah azza wa jalla 1998. Menjelang kewafatanya  beliau di tebuireng dilanda hujan deras disertai angin kencang seakan menjadi pertanda !  bumi , hujan dan angin turut bersedih karena  berpisah dengn seseorang yang mencintai dan di Cintai Rabbul Izzati Allahu Rabbul alamin.  Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu, Lahulfatihah...

Note : Sunting dan edit tanpa bermaksud mengurangi nilai subtansi dari hikmah kisah tersebut, tetapi agar pembaca lebih mudah memahami

By : https://istana99kupu.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment