Showing posts with label Negri kupu kupu. Show all posts
Showing posts with label Negri kupu kupu. Show all posts

26 January 2014

Istana Kupu Kupu


Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (atau disingkat TN Babul) terletak di Sulawesi Selatan, seluas ± 43.750 Ha. Secara administrasi pemerintahan, kawasan taman nasional ini terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan(Pangkep). Secara geografis areal ini terletak antara 119° 34’ 17” – 119° 55’ 13” Bujur Timur dan antara 4° 42’ 49” – 5° 06’ 42” Lintang Selatan. Secara kewilayahan, batas-batas TN Babul adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep, Barru dan Bone, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Taman nasional ini ditunjuk menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004. Saat ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, yang berkedudukan di kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.

Sebagai tempat wisata

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu: karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu. Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies [termasuk [kupu-kupu]].

Taman Nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan tersebut untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. Wallace menyatakan Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Menurutnya di lokasi tersebut terdapat sedikitnya 250 spesies kupu-kupu.
Lokasi wisata ini juga memeliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus. Kedua gua itu adalah Gua Batu dan Gua Mimpi.
Selain di kawasan Bantimurung, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai macam lokasi ekowisata yang menarik. Di sana terdapat lebih dari 80 Gua alam dan Gua prasejarah yang tersebar di kawasan karst TN Bantimurung-Bulusaraung.

 Pernahkan terbayang Anda sedang berjalan dan diikuti banyak kupu-kupu terbang? Rasanya hal itu hanya ada di dongeng tentang peri. Tapi, Anda bisa merasakan itu di Bantimurung, Sulsel, kerajaan kupu-kupu sesungguhnya.

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TNBB) adalah salah satu taman nasional yang ada di Indonesia. Setiap akhir pekan atau hari libur, taman nasional ini rutin dikunjungi banyak warga Sulawesi Selatan.

Dibanding dengan taman nasional lain, TNBB punya atraksi wisata yang membedakannya dengan tempat lain, yaitu kupu-kupu. Ya, TNBB memiliki banyak jenis kupu-kupu cantik dan beraneka warna. Saking banyaknya, istilah 'Kerajaan Kupu-kupu' pun diberikan untuknya.

Bagi sebagian orang, termasuk saya, istilah tersebut mungkin terdengar agak berlebihan. Sampai pada akhirnya, saya mengunjungi taman nasional ini beberapa waktu lalu.

Begitu sampai gerbang, mata ini langsung dihadapkan dengan patung kupu-kupu raksasa. Hal ini pun semakin memperjelas kalau TNBB memang mengandalkan kupu-kupu sebagai daya tarik miliknya.

Masuk ke dalam, saya belum bertemu dengan kupu-kupu sama sekali. Rasa penasaran pun semakin jelas karena belum ada satu kupu-kupu yang saya lihat, sampai akhirnya kaki ini melangkah melalui pintu masuk.

Bagai masuk ke Negeri Kupu-kupu, seketika itu juga saya dikelilingi banyak serangga cantik ini. Ada sekitar 5 kupu-kupu yang berterbangan dan kemudian hingga di tebing, mulai dari yang berwarna merah, cokelat, putih, kuning hingga biru toska. Semua cantik.
Berbeda dengan Jakarta yang tidak memiliki banyak kupu-kupu, berada di TNBB membuat saya merasa seperti berada di negeri dongeng. Kapan lagi bisa berjalan di tengah keteduhan pohon sambil ditemani oleh aneka kupu-kupu yang berterbangan?

Tak berhenti di depan pintu masuk, saya pun melangkahkan kaki ke Museum Kupu-kupu di TNBB. Untuk bisa masuk, traveler harus membayar Rp 5.000/orang.

Di dalamnya, wisatawan akan diperlihatkan ratusan jenis kupu-kupu yang ada di TNBB. Ada sekitar 274 jenis kupu-kupu yang diperlihatkan di sana.

Tak hanya warna, bentuk sayap dan ukuran tubuh mereka pun berbeda. Bahkan, ada yang besarnya sebesar telapak tangan orang dewasa.

Puas melihat-lihat, tujuan saya selanjutnya adalah Penangkaran Kupu-kupu. Untuk masuk ke sana, traveler tak perlu membayar lagi, karena tiket masuknya sudah menjadi satu dengan tiket masuk museum.

Di penangkaran, traveler akan diberi penjelasan oleh petugas yang ada. Anda akan diberi tahu ulat mana yang akan menjadi kupu-kupu, kepompong, hingga kupu-kupu dewasa.

Jangan kaget kalau tiba-tiba ada kupu-kupu terbang mendekati Anda saat berada di sana. Di penangkaran, serangga cantik ini memang dilepas, Anda pun bisa berinteraksi langsung dengan mereka.

Keluar dari penangkaran, masih ada banyak kupu-kupu lain yang siap menemani langkah kaki Anda berkeliling TNBB. Memang tak berlebihan jika taman nasional ini disebut Kerajaan Kupu-kupu. Lalu kapan giliran Anda datang ke sana? 
Sumber : travel.detik.com
Dan Wikipedia Indonesia 

08 January 2013

Kisah Cerita Tentang Negri Kupu Kupu


Sudah tiga hari Liza tidak masuk sekolah karena kakinya kesleo gara-gara jatuh dari sepeda.. Setiap pagi sampai siang ia di rumah sendirian. Bi Imah, pembantunya, juga sedang pulang kampung menjenguk neneknya yang sedang sakit.. Papa dan Mama kerja sampai sore sedangkan Kak Rizka juga sekolah sampai siang. Liza bosan seharian hanya baca komik atau nonton tivi.

Pagi itu Liza sedang meniup pianika untuk mengusir rasa sepi di teras belakang rumah sambil mengisi teka-teki dari sebuah majalah anak-anak. Ada tiga pertanyaan yang baru dijawab Liza dalam teka-teki itu. Pertama, apa nama taring gajah ? Gading Kedua, apa makanan kesukaan beruang ? Madu. Dan ketiga, air laut mengandung apa ?Garam. Ketika ia mencoba memainkan laguKupu-Kupu Yang Lucu, tiba-tiba perhatiannya tertuju pada seekor kupu-kupu berwarna kuning yang terjebak di kaca jendela. Kupu-kupu itu kelabakan sambil menabrak kaca jendela karena ingin keluar sehingga menimbulkan suara berisik.

“ Kasihan”, bisik hati Liza. Ia pun berhenti meniup pianikanya dan berjalan dengan tertatih-tatih sambil menahan sakit menuju ke jendela. Kupu itu semakin ketakutan ketika melihat Liza mendekat.Tetapi Liza membuka jendela dan dengan lembut menghalau kupu tersebut agar bisa keluar. Kupu kuning itu pun terbang bebas. Liza kembali ke tempat duduknya untuk melanjutkan lagunya sambil menyelesaikan teka-tekinya.

Sedang asyiknya Liza melanjutkan nyanyiannya , tiba-tiba kupu-kupu kuning tadi sudah ada di hadapannya. Ia hinggap di pangkuan Liza sambil mengepak-kepakkan sayapnya. Dan betapa terkejutnya ketika kupu itu berbicara.

“ Terimakasih Liza. Kau anak yang baik hati. Biasanya anak-anaksuka mengejar –ngejar dan menangkapi kupu-kupu, bahkan tak jarang menyiksa dan me bunuh, tetapi kau telah menolong aku..Sebagai ungkapan terimakasihku, aku akan mengajakmu melawat ke Negeri Kupu-Kupu. Ayo Lisa! Ikuti aku!”, ajak kupu itu sambil terbang.

Kupu kuning itu terbang pelahan dan dikuti Liza berjalan terpincang-pincang sampai tiba di sebuah batu hitam di pojok kebun.

“ Sentuhlah batu itu dan pejamkan matamu sejenak”, perintah Si Kupu. Liza pun menuruti. Dan ketika membuka matanya, Liza sudah berada di Negeri Kupu Kupu nan indah mempesona.

Liza pun mempunyai sayap seperti kupu-kupu sehingga bisa terbang ke sana ke mari.

“Selamat datang di Negeri Kupu Kupu,Liza”, kata si Kupu Kuningramah. Liza masih terkagum dan terpesona melihat pemandangan yang begitu indah. Beraneka ragam bunga dengan aroma harum wangi semerbak ada di sana , berbagai macam warna warni ribuan kupu menyambut dan mengiringi dirinya dengan ramah.

“ Liza, kami para kupu-kupu singgah di dunia hanya sebentar.Hanya satu dua hari saja setelah itu kami mati, namun sebenarnya jiwa kami kembali ke sini. Inilah tempat kami yang sejati dan abadi. Indah bukan ? Sesungguhnya kami turun ke dunia ingin membagikan keindahan dan keceriaan walau hanya sekejap, namun sayangnya justru manusia sering mengejar dan menangkapi kami”, kata Si Kupu itu sambil terus mengajak Liza terbang mengitari hamparan taman yang tiada tara.

Tiba-tiba Si Kupu berhenti dan hinggap di sebuah kelopak bungasambil menunjukkan muka yang sedih.

“ Liza, maukah kamu menolong kami?”, pintanya.

“Kalau aku bisa, pasti akan kulakukan”, jawab Liza. Lalu Si Kupu bercerita bahwa Ratu Kupu mereka sekarang sedang sakit karena diserang oleh Kumbang Jahat. Racun sengatnya membuat Sang Ratu tak sadarkan diri. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan Sang Ratu tetapi belum ada hasilnya.

“Apa yang harus saya lakukan sahabatku ?” tanya Liza ikut sedih. Si Kupu pun lalu melanjutkan ceritanya. Menurut salah seorang tabib Negeri Kupu yang paling pintar, racun sengat itu hanya bisa ditawarkan oleh ramuan khusus. Sedangkan resep ramuan tersebut berupa teka-teki yang belum bisa dipecahkan.

“ Liza, maukah kamu membantu memecahkan teka-teki itu?”

“ Akan saya coba sebisa mungkin”, jawab Liza.

Liza pun diajak ke Istana Kupu tempat Sang Ratu terbaring tak sadarkan diri. Istana itu terbuat dari kristal dan batu mulia yang berkilauan. Beberapa guci dari pualam nampak tersusun rapi.

“ Guci-guci itu berisi madu terbaik untuk persediaan makanan kami”, jelas Si Kupu kepada Liza.

Ketika memasuki ruangan Istana, .betapa terkejutnya Liza melihat seorang putri cantik dengan sayap seperti sutra putih dan bermahkota zamrud manikam sedang tertidur tak sadarkan diri.

“Ini Ratu kami. Dan ini resep yang saya maksud”, kata si Kupu sambil menyodorkan selembar kertas bertuliskan: GAJAH TERSANGKUT DI POHON, BERUANG MANDI DI LAUT

Liza menatap tulisan tersebut dan terbang keluar sejenak untuk menemukan apa maksud teka-teki itu. Lalu ia hinggap pada sebatang pohon kelapa gading yang rimbun buahnya.

Tiba-tiba mata Liza terbelalak dan “ Aha !”.

“Gajah berarti gading…ya kelapa gading!”. Lalu Liza pun ingat guciguci berisi madu tadi . “Ah, beruang berarti madu ! Bukankah beruang suka makan madu? Dan....mandi di laut berarti garam !”Bukankah jawabannya sama dengan teka-teki yang ada pada majalah anak anak tadi ? Liza pun bergegas kembali ke Istana.

“ Tolong siapkan segelas air kelapa gading ditambah madu dan garam secukupnya ! Minumkan ramuan itu kepada sang ratu.Semoga bisa menawarkan racunnya!”, perintah Liza penuh keyakinan.

Liza benar. Sang Ratu pun sembuh dan sadar kembali setelah meminum ramuan itu. Sebagai rasa terimakasihnya, Sang Ratu menghadiahi Liza sebuah cermin wasiat. Dengan cermin itu kapan saja Liza bisa berkunjung ke Negeri Kupu-Kupu

“Liza! Bangun !Bangun! Masak tidur si kursi! Ayo pindah ke kamar!”, Rizka baru saja pulang sekolah mendapati adiknya sedang tertidur di kursi sambil memegangi pianika

“Aduh! Mana cerminku? Mana cerminku? Aku mau kembali ke Negeri Kupu “, kata Liza sambil mengusap matanya.

Rizka tersenyum sambil geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah adiknya, sambil dalam hati berkata; ” Bisa-bisanya tidur di kursi aja kog sambil mimpi! Dasar tukang khayal ! “

Mitos Tentang Kupu Kupu

Temen-temen pernah melihat kupu-kupu masuk kedalam rumah? Kalau yang pernah tinggal di kampung pasti pernah ya. Nah, pada postingan kali ini saya akan cerita satu mitos tentang kupu-kupu yang dulu ketika saya tinggal di Solo sangat dipercaya oleh masyarakat tempat saya tinggal.

Tidak semua kupu-kupu sih yang termasuk dalam mitos, tetapi kupu yang sering hidup di daun pisang. Saya sudah googling tapi kok nggak ketemu ya nama biologinya, kalau orang Solo biasa menyebutnya "Kupu Dayoh" (Dayoh = tamu #bahasa jawa). Gambarnya juga gak saya temukan di google, tapi kira-kira seperti dibawah ini.


Jadi menurut kepercayaan orang di Solo, jika ada Kupu Dayoh yang masuk kerumah, berarti hari itu akan ada tamu bertandang. Jika kupu-kupunya ukurannya kecil kemungkinan yang datang orang biasa, misalnya temen atau saudara jauh. Jika yang masuk rumah Kupu Dayoh yang ukurannya besar, berarti yang akan kedatangan tamu orang yang mempunyai kedudukan, misalnya Kadus atau Lurah. 

Saya sendiri sebenarnya nggak percaya sih sama mitos-mitos seperti itu, cuma mungkin karena sugesti, percaya nggak percaya tapi kenyataannya memang jika ada Kupu Dayoh yang mampir kerumah setahu saya dulu memang selalu saja ada tamu yang datang. 

Sobat ada yang percaya? Apa ditempat temen-teman ada juga mitos seperti diatas?