Ini adalah sebuah dongeng sederhana yang biasanya menjadi
konsumsi anak-anak kecil, tetapi sesengguhnya dongeng juga untuk
kita yang mungkin sekarang sudah bukan remaja atau muda lagi. Semoga cerita ini
berikan anda inspirasi dan pelajaran.
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut
berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat
taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang
yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan
tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei , kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa
menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini.
Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ketempat ia suka. Bahkan,
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut
merasa bahwa dirinya adalah binatang
yang paling hebat. Si kepomponh hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali kembali berjalan ke taman
itu. Karena hujan, genangan lumpur ada di mana mana. Lumpur yang licin membuat
semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam
genagan lumpur itu. Semut berterik sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong...,
tolong...!”
Untung saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas.
Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut ,peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan
mengangkat ranting itu”. Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si
kupu-kupu mengangkat ranting itu dan
menurunkanya di tempat yang aman.
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan
nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai
binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek”, kata si
kupu-kupu.
Ternyata, kepompong yang dulu di ejek sudah menyelamatkan
dirinya.
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia
tidak akan menghina semua mahluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Dimodifikasi
dari “Semut yang sombong” dalam 50 Cerita Fabel Dunia.
No comments:
Post a Comment