20 July 2014

Kisah Dari Seekor Kupu-Kupu Yang Menginpirasi

Ini adalah sebuah dongeng sederhana yang biasanya menjadi konsumsi anak-anak kecil, tetapi sesengguhnya dongeng  juga untuk kita yang mungkin sekarang sudah bukan remaja atau muda lagi. Semoga cerita ini berikan anda inspirasi dan pelajaran.

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut  mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.

“Hei , kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya  yang bisa pergi ketempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa  bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepomponh hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Pada suatu pagi sang semut kembali kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur ada di mana mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genagan lumpur itu. Semut berterik sekencang mungkin untuk meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong...!”
Untung saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.

“Semut ,peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu”. Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu  mengangkat ranting itu dan menurunkanya di tempat yang aman.

Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu  karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu  sebagai binatang yang  hebat  dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.

“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek”, kata si kupu-kupu.
Ternyata, kepompong yang dulu di ejek sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua mahluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.


Dimodifikasi dari “Semut yang sombong” dalam 50 Cerita Fabel Dunia.

No comments:

Post a Comment