Nahdlotul Ulama (NU)
merupakan organisasinya para ulama para wali-walinya Allah, organisasinya
orang-orang soleh, organisasinya orang-orang yang cinta Riyadhoh, suka tirakat,
organisasi yang di restui oleh Rasulullah, maka jangan sembarangan dengan organisasi
NU bisa kualat dan mendapatkan adzab.
Nahdlotul Ulama (NU)
merupakan organisasi Insya Allah Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia,
organisasi yang penuh barokah karena didalamnya banyak auliaya (kekasihnya
Allah), ulama, orang alim dan sholeh-sholeh. Maka sangatlah beruntung
orang-orang yang menjadi anggota NU karena pasti di doakan oleh para
wali-waliNya Allah. Organisasi ini tidak di dirikan secara asal-asalan hanya
untuk mencari popularitas tetapi melalui jalan yang panjang.
Proses awal-awal
berdirinya NU salah satunya : Riyadhoh/tirakat Mbah Kyai Hasyim Asy'ari beliau
melakukan mujahadah, dan Istikhoroh kepada
Allah agar di berikan petunjuk atau ilham, tirakat yang dilakukan mbah Hasyim
di lakukan di masjidil harom Makkah. Mbah Hasyim juga berkonsultasi kepada guru
- guru beliau yang merupakan ulama besar Negara Hijaz (Arab) yang juga
merupakan waliyullah. Diantara Ualama tersebut yaitu Syaikh Mahfud bin Abdullah
Attirmasi (Termas), Syaikh Ahmad Nahrowi AlMuhtarom AlBanyumasi (Banyumas)
mereka menyarankan agar Mbah Kyai Hasyim pulang ke Indonesi agar menemuai
dua ulama besar sekaligus wali yang agung, jika mereka merestui maka silahkn
organisasi yang engakau impikan didirikan.
Dua Ulama sekaligus
wali besar tersebut yaitu Alarif Billah Walqutub Alkabiir Assayid
Almukarrom Habib Hasyim bin Umar bin Thoha bin Yahya Pekalongan Jawa
Tengah, yang kedua Alarif Billah Shohibul karomah wal Barokah
Albahiroh KH. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan Madura.
Sesuai dengan nasehat para guru Mbah Kyai Hasyim di Masjidil Harom, Mbah Kyai
Hasyim pun menemui dua Ulama tersebut dan minta restu, dan mereka berdua
mererstui organisasi yang akan didirikan Mbah Kyai Hasyim.
Gus Luqman Hakim Syaifuddin Zuhri
Gus Ipang Wachid Asy'ari
KH Aizuddin Abddurahman
Yenni Abdurrahman Wachid
KH Thobari Syadzili
KH Ahmad Ishomuddin
KH Ahmad Azaim Ibrohimi
KH Kholil As'ad Syamsul Arifin
Gus Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)
Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Muhammad Bisma Raohmatullah
:دعاء حضرة الشيخ كياهي حاجي محمد
هاشم أشعري رحمه الله
اَللّٰهُمَّ أَيْقِظْ قُلُوْبَ الْعُلَمَاءِ وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنْ نَوْمِ غَفْلَتِهِمِ الْعَمِيْقِ وَاهْدِهِمْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَادِ. اَللّٰهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ أَحْيِ جَمْعِيَّتَنَا جَمْعِيَّةَ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ حَيَاةً طَيِّبَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ بِبَرَكَةِ “فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً(النحل: ٩٧)”، “فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِيْ إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ (ابراهيم: ٣٧)” وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَسُوْءٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
(٣x بعد المفروضة)
أجازنا الشيخ خطيب عمر، عن والده الشيخ عمر، عن الشيخ أسعد شمس العارفين، عن حضرة الشيخ محمد هاشم أشعري رحمهم الله
اَللّٰهُمَّ أَيْقِظْ قُلُوْبَ الْعُلَمَاءِ وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنْ نَوْمِ غَفْلَتِهِمِ الْعَمِيْقِ وَاهْدِهِمْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَادِ. اَللّٰهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ أَحْيِ جَمْعِيَّتَنَا جَمْعِيَّةَ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ حَيَاةً طَيِّبَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ بِبَرَكَةِ “فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً(النحل: ٩٧)”، “فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِيْ إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ (ابراهيم: ٣٧)” وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَسُوْءٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
(٣x بعد المفروضة)
أجازنا الشيخ خطيب عمر، عن والده الشيخ عمر، عن الشيخ أسعد شمس العارفين، عن حضرة الشيخ محمد هاشم أشعري رحمهم الله
Bismillahirrochmanirrochim. Allohumma aiqizh qulubal
‘ulamai wal muslimina min naumi ghoflatihimil ‘amiq wahdihim ila sabilirrasyad.
Allohumma ya Chayyu ya Qoyyum, ahyi jam’iyyatana Jam’iyyata Nahdlotil Ulamai
chayatan thoyyibatan ila yaumil qiyamah bibarakati “Falanuhyiyannahu
chayatan thayyibah”, “Faj’al af-idatan minannasi tahwi ilaihim warzuqhum
minatssamarati la’allahum yasykurun”, Warzuqhum quwwatan ghalibatan ‘ala kulli
bathilin wa zhalimin wa fachisyin wa su’un la’allahum yattaqun.
Artinya:“Ya Allah, bangunkanlah hati para ulama dan umat Islam dari
kelalaian yang dalam dan berkepanjangan dan tuntunlah mereka ke jalan
petunjukMu. Ya Allah, yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri,
hidupkanlah Jam’iyah kami Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) dengan kehidupan
thoyyibah (kehidupan yang baik sesuai kehendakMu) hingga hari Kiamat dengan
berkah ayat:
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً (النحل: ٩٧)، فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِيْ إِلَيْهِمْ
وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ (ابراهيم: ٣٧)1
(Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
(Qur’an Surat An-Nahl:97). Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur (Qur’an Surat Ibrahim: 37). Dan karuniakanlah mereka rizqi
(berupa) kekuatan yang mengalahkan kebathilan, kedzaliman, ketidaksenonohan dan
keburukan agar mereka bertaqwa“.
Dan masih banyak lagi lainya, al
afwu minkum Ihdinas shirotol mustakim......
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment