Gus Dur Bersama Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Faddani
Gus Dur Bersama Abah Anom
Gus Dur Bersama Habib Lutfi Bin Yahya
Gus Dur dan Habib Mahdi bin Saggaf bin Syeh Abu Bakar bin Salim
Siapa sih yang tidak kenal dengan
Al-marhum Gus Dur atau KH Abdurrahman Addakhil nama kecilnya, Presiden yang paling di
rindukan oleh rakyat Indonesia setelah
ir. Sukarno. Bahwasanya
“kebijakan pemerintah haruslah berjalan lurus dengan kesejahteraan rakyat”
begitu kata Gus Dur. Seorang yang allamah (sangat alim) tokoh pluralisme pembela
kelompok-kelompok minoritas. Membaca
menceritakan kisah-kisah Gus Dur tiada habisnya. Di balik kebesaran nama Gus
Dur ada beberapa tokoh yang oleh Gus
Dur sendiri sangat di segani dan hormati.
Konon, menurut Shohibul Hikayat,
Kyai Hasyim pernah melarang santrinya bermakmum kepada salah satu putra beliau
sebab putra beliau tersebut pernah pergi kerumah seorang kyai yang jauh dengan
"kecepatan yang tidak normal". Mbah Kyai Hasyim lebih mengedepankan
syariat sebagaimana halnya seperti yang dilakukan oleh Syaikh Abu Hasan
Asyadzili.
Menurut Mbah Kyai Hasyim pondasi
kehidupan sebelum menuju maqomnya yang lebih tinggi, artinya jika syariat belum
mapan, jangan meniru orang-orang yang telah tinggi maqomnya. "kecepatan
yang tidak normal" adalah diluar nalar syariat.
KH Muhammad Ya’kub Hasyim alias
Gus Ya’kub yang terkenal dengan ke jadzabanya, beliau adalah salah satu ulama atau Kyai yang sangat di segani dan di hormati oleh Gus Dur, beliau adalah paman dari Gus Dur Sendiri putra dari Hadratus Syaikh dengan
Nyai Masruroh binti Kyai
Hasan Pagu Kediri
Gus Ya'qub adalah ahli hisab
sejati (perokok kelas
berat) dalam sehari beliau mampu menghabiskan 7
bungkus rokok, yang bisa menghidupkan segala jenis kendaraan dengan kunci apa
saja, terkadang beliau
tidur seharian sampai 10 jam sehari, beliau mampu membuat besi menjadi lembek,
yang dawuhnya terkadang perlu juru tafsir untuk memahaminya.
Sekitar bulan juni 1995 beberapa santri Tebuireng bertemu dengan Gus Ya'qub di
sekitar pasar Cukir beliau mengatakan "SAIKI IWAK-IWAK WIS PODO MATI
SIJI-SIJI" (Sekarang ikan-ikan sudah mati satu persatu), para santri hanya
saling memandang keheranan mereka tidak
mengerti dengan maksud tujuan dari perkataanya Gus Ya’kub tersebut.
Dan nyanyain beliau sekitar pada
tahun 1996 yaitu : "DARAH
MENGALIR SAMPAI JAUH".. tidak berselang
lama kemudian terjadi peristiwa pembunuhan para dukun santet yang sempat ramai
menggemparkan di seluruh Jawa Timur, Waallhu
a’lam . Sungguh dunia ini
tiada artinya bagi beliau...Gus Ya'qub..
Gus Ya'qub yang tidak pusing
dengan urusan dunia dan telah menemui kembali kekasihnya Allah azza wa jalla
1998. Menjelang kewafatanya beliau di tebuireng dilanda
hujan deras disertai angin kencang seakan menjadi pertanda ! bumi , hujan dan angin turut
bersedih karena berpisah
dengn seseorang yang mencintai dan di Cintai Rabbul
Izzati Allahu Rabbul alamin. Allohummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu,
Lahulfatihah...
Note : Sunting dan edit tanpa bermaksud mengurangi nilai subtansi dari
hikmah kisah tersebut, tetapi agar pembaca lebih mudah memahami
By :
https://istana99kupu.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment