Judul diatas
adalah sambungan dari artikel sebelumnya “Keajaiban dari sebuah doa”. Meskipun
judulnya menegenai sebuah doa tapi disini admin tidak membahas bagaimana doa
itu bisa kabul dengan cepat, soalnya masalah ha-hal seperti doa-doa mustajab,
waktu-waktu dan tempat-tempat mustajab dan lain-laninya itu sudah menjadi
rahasia umum sudah banyak orang yang tahu.
Tidak
sedikit orang-orang yang frustasi dalam berdoa karena seakan-akan dia telah
berdoa, dzikir lain-lainya (dengan benar) selama berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bahkan juga sampai bertahun-tahun tetapi
hasil dari doa, dzikir, tirakatnya belum ada hasilnya tetapi malah malah
kondisinya semakin hari tambah memprihatinkan.
Jikalau
engkau berdoa kepada Allah berarti engkau telah menuduh Allah telah berbuat
kejam dan lalai kepada Anda, ahirnya doa yang engkau panjatkan kepada Allah
membuat dirimu menjadi orang hina. Akan tetapi alangkah sombongnya engkau
sebagai manusia seakan-akan engakau sudah tidak butuh Allah didalam hidupmu, dan
engkau seakan-akan telah mengangkat dirimu sendiri menjadi Tuhan oleh sebab
karena kamu enggan untuk berdoa.
Allah
selamanya tetap Allah, dan hamba selamnya akan tetap menjadi hamba maka
cerdaslah dalam berdoa. Agar kita tidak menjadi orang hina karena berdoa dan
juga menjadi ahli neraka karena enggan berdoa.
Berdzikirlah,
riyadohlah, berdoalah kepada Allah dengan sebaik-baikinya, sebaik-baiknya doa
(pengharapan) dengan doa yang telah ada dalam al-Quran, sunnah, amalan-amalan
para auliya, amalan-amalan para sholihin, berdoalah dengan doa yang bahasa kamu
bisa.
Memohonlah
kepada Allah seakan-akan doamu pasti di kabulkan, bukan kamu berdoa hanya
karena kamu ingin memenuhi hawa nafsumu. Tetapi kamu berdoa karena cinta
memenuhi perintah Allah dan Rasulullah, karena kamu sesungguhnya adalah hamba,
karena kamu adalah seorang yang faqir, yang hina, yang lemah sehingga kamu
senantiasa butuh kepada Allah.
Berdoalah
kepada Allah dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan sempit dan lapang. Jika
kamu miskin kamu berdoa ingin jadi kaya, jika sakit ingin sembuh. Doamu dalam
kemiskinan atau doamu dalam keadaan sakit itu bisa berwujud rasa syukur kepada
Allah, karena bisa saja miskinmu sakitmu, penderitaanmu, masalahmu yang terjadi
padamu karena cintanya Allah kepadamu sehingga Allah menegurmu, akan mengangkat
derajatmu, agar kamu lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Teruslah berdoa,
karena ketentuan Allah sudah berlaku padamu, semua takdir Allah adalah
sempurna, Allah tidak pernah lalai, lupa, dan tertidur di dalam mengurusi
mahluk-mahlukNya, Allah senantiasa memberikan yang terbaik kepada semua
mahluknya apalagi manusia meskikpun itu berupa musibah, kemiskinan, penyakit
dan lain-lain. Berdolah dengan penuh prasangka yang baik, berdoalah dengan
cerdas.
Ingatlah
bahwasanya doamu disuatu waktu merupakn bagian dari takdir itu, tetaplah terus
berdoa, berdoa dengan sebanyak-banyaknya, dengan telah berdoa yang banyak
berarti kamu telah melewati banyak takdir.
Berdoalah
dengan penuh rasa cinta bukan berdoa dengan penuh hawa nafsu. Didalam berdoa
menunjukkan posisimu dengan Tuhanmu, maka mulialah orang-orang yang senantiasa
berdoa dalam kehidupanya.
Wal afwuminkum, wallahu alam
bishawab
No comments:
Post a Comment