18 January 2014

Merokok Ternyata Dapat Menyebabkan Gangguan Jiwa

Dr. Mark Hamer dari University College London mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perokok berisiko tinggi terkena gangguan mental, khususnya kemurungan..“Masalahnya, penelitian semacam ini tidak mudah ditafsirkan karena jelas orang yang sudah terkena gangguan mental menggunakan rokok untuk mengobati kegelisahan dirinya sendiri,”Dalam penelitian ini, Dr. Hamer dan kawan kawanya menggabungkan peringkat penghirup asap tembakau dengan berbagai wawancara yang terfokus pada isu kesehatan jiwa. Mereka mendapati bahwa “orang yang tidak merokok akan tetapi secara rutinnya terkena asap tembakau adalah berisiko lebih besar yang akan mengalami gangguan kejiwaan”, dan gangguan kesehatan mental akan meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi menghirup asap tembakau..“Kami menemukan bahwa perokok berisiko tinggi terkena kemurungan dan kegelisahan,” jelas  Dr. Hamer.
Dr. Hamer menambah bahwasanya mereka juga mendapati orang yang menghirup asp rokok lebih besar kemungkinannya memasuki rumah sakit jiwa akibat penyakit mentalnya, ini berbeda dari mereka yang tidak menghirup asap rokok.
 
Untuk menyimpulkan secara tepat tentang bahaya asap rokok yang dihirup, para pengkaji telah membuat suatu analisa yang menimbulkan tanda tanya besar, yaitu dimanakah tempat kebiasaan mereka menghisap asap rokok? Jawabannya tempat kerja, restoran, atau club malam, akan tetapi yang menherankanjawabanya adalahdi rumah..

Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari  perokok pria.
Rokok dan Kematian
Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.
Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia.  Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit  saat tua.
Mengapa Rokok Berbahaya?
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.  Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
Bahaya Perokok Pasif
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif,”  ujar dr.Budhi Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan  perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu  pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.
Kiat Berhenti Merokok
1.      Niatlah sungguh-sungguh bahwa Anda berhenti merokok
2.      Umumkan pada orang-orang di sekitar bahwa Anda akan berhenti merokok dan mintalahdukungan mereka.
3.      Jauhilah lingkungan para perokok.
4.      Carilah aktivitas yang berguna bagi tubuh
5.      Bawalah selalu permen kemanpun Anda pergi.
Rokok merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang dapat dicegah. Sebelum terlambat, berhentilah merokok demi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda. (dr. Budhi Antariksa SpP PhD)




No comments:

Post a Comment