Dr. Mark Hamer dari University College London mengatakan penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa perokok berisiko tinggi terkena gangguan
mental, khususnya kemurungan..“Masalahnya, penelitian semacam ini tidak
mudah ditafsirkan karena jelas orang yang sudah terkena gangguan mental menggunakan
rokok untuk mengobati kegelisahan dirinya sendiri,”Dalam
penelitian ini, Dr. Hamer dan kawan kawanya menggabungkan peringkat penghirup
asap tembakau dengan berbagai wawancara yang terfokus pada isu kesehatan jiwa.
Mereka mendapati bahwa “orang yang tidak merokok akan tetapi secara rutinnya
terkena asap tembakau adalah berisiko lebih besar yang akan mengalami gangguan
kejiwaan”, dan gangguan kesehatan mental akan meningkat seiring dengan
meningkatnya frekuensi menghirup asap tembakau..“Kami menemukan bahwa perokok
berisiko tinggi terkena kemurungan dan kegelisahan,” jelas Dr. Hamer.
Dr. Hamer menambah bahwasanya mereka juga mendapati orang yang menghirup asp
rokok lebih besar kemungkinannya memasuki rumah sakit jiwa akibat penyakit
mentalnya, ini berbeda dari mereka yang tidak menghirup asap rokok.
Untuk menyimpulkan secara tepat tentang bahaya asap rokok yang dihirup, para pengkaji telah membuat suatu analisa yang menimbulkan tanda tanya besar, yaitu dimanakah tempat kebiasaan mereka menghisap asap rokok? Jawabannya tempat kerja, restoran, atau club malam, akan tetapi yang menherankanjawabanya adalahdi rumah..
Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari perokok pria.
Untuk menyimpulkan secara tepat tentang bahaya asap rokok yang dihirup, para pengkaji telah membuat suatu analisa yang menimbulkan tanda tanya besar, yaitu dimanakah tempat kebiasaan mereka menghisap asap rokok? Jawabannya tempat kerja, restoran, atau club malam, akan tetapi yang menherankanjawabanya adalahdi rumah..
Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari perokok pria.
Rokok dan Kematian
Rokok merupakan salah satu
penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang
membunuh seperti hingga setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang
meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.
Kebiasaan merokok
sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia. Penyakit yang
timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu
kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai
merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit saat tua.
Mengapa Rokok Berbahaya?
Dalam satu batang rokok
mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat
karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya
kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker
lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung
kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa
menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini,
osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan
oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap
yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen,
nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan
sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan
mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok
juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih
dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
Bahaya Perokok Pasif
Perokok pasif lebih
berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok pasif tiga kali
lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari
Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang
terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar
di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya
di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui
asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh
perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi
racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap
rokok yang ia hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok
pasif maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada
perokok pasif,” ujar dr.Budhi Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil
penelitian juga menyimpulkan perokok wanita berisiko 25 persen lebih
tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap
penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria.
Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih
kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita
antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus
menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan
risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu
pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran,
hingga kematian janin.
Kiat Berhenti Merokok
1. Niatlah sungguh-sungguh
bahwa Anda berhenti merokok
2. Umumkan pada orang-orang di
sekitar bahwa Anda akan berhenti merokok dan mintalahdukungan mereka.
3. Jauhilah lingkungan para
perokok.
4. Carilah aktivitas yang
berguna bagi tubuh
5. Bawalah selalu permen
kemanpun Anda pergi.
Rokok merupakan penyebab
kesakitan dan kematian yang dapat dicegah. Sebelum terlambat, berhentilah
merokok demi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda. (dr. Budhi
Antariksa SpP PhD)
No comments:
Post a Comment