16 December 2013

Ilmu Pengasihan Tingkat Tinggi

Sesungguhnya, setiap dari kita dilahirkan sebagai bayi yang lucu, menggemaskan, dan sangat mengundang kasih sayang.

Tapi kemudian kita tumbuh menjadi pribadi yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak peka terhadap kebutuhan orang lain untuk diperlakukan dengan hormat, tidak berlaku seanggun yang diharapkan dari pribadi sebaik kita, dan tidak berupaya membantu orang lain untuk merasa gembira dengan diri dan kehidupan mereka.

Dan kemudian tidak sedikit dari kita yang tumbuh menjadi PRIBADI YANG RINDU DICINTAI, TAPI MEMPERSULIT ORANG LAIN UNTUK MENCINTAINYA.
  
1. Kita dilahirkan sangat menarik; tetapi kemudian tumbuh lebih tertarik kepada hal-hal yang menurunkan daya tarik kita.

2. Kecantikan alamiah seorang wanita tidak akan bertahan lama, jika ia tidak memindahkan kecantikan itu kedalam hatinya.

3. Semua yang cantik dan indah memiliki saat dan masa-nya, dan kemudian berlalu. Tetapi, kecantikan dan keindahan itu bisa tetap bersama kita bila kita memeliharanya.

4. Kecantikan pada usia 16 tahun adalah hasil pekerjaan alam, tetapi kecantikan pada 60 tahun adalah hasil dari kepemimpinan diri yang baik.

Sahabat Indonesia yang baik hatinya,
yang kebaikan hatinya menjadi penanda bagi kebaikan rezekinya,

Untuk menjadi orang yang memiliki daya tarik yang luar biasa, Perbaikilah ahlakmu. Akhlak yang baik merupakan kehidupan kedua dan kehormatan abadi bagi setiap manusia. Akhlak yang baik merupakan sifat yang tinggi.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia.”
(Shahiih, HR. Ahmad; lihat as-silsilah ash-shahiihah)
Segala makna yang dikandung oleh sifat ini mensucikan seorang muslim dari kotoran-kotoran lisan dan qalbu. Kemudian, dengan semua itu dia menaiki martabat ihsan kepada penciptaNya dan sesama manusia. Dengan akhlak mulia, seorang muslim akan meraih kesempurnaan dalam imannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
أَكْمَلُ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَاناً أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi  1082.)
Bila kita membaca siroh (perjalanan hidup) beliau, niscaya akan kita dapatkan wujud nyata dari sabda beliau ini, beliau benar-benar sebagai uswah paling bagus dalam menerapkan akhlak karimah. Sebagai seorang hamba, beliau adalah hamba Allah yang paling mulia akhlaknya, sebagai seorang pemimpin, beliau adalah pemimpin yang paling adil, bijak, dan sabar, sebagai seorang suami, beliau adalah suami yang paling baik terhadap istrinya.
Allah telah memberikan persaksian-Nya akan hal ini dengan berfirman:
وإنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sungguh-sungguh engkau berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)
Bila kita hendak menghitung satu persatu akhlak beliau, niscaya kita akan menghadapi kesulitan, oleh karena itu Aisyah memberikan gambaran yang sangat jelas akan akhlak beliau dengan mengatakan:
كَانَ خُلُقُهُ القُرْآن
“Akhlak beliau adalah Al Quran.”
Inilah hakikat agama islam, yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, sehingga banyak dari mereka beranggapan, bahwa agama islam identik dengan kekerasan, teroris, kaku, dll. Dan untuk lebih jelasnya, mari kita renungkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
أَكْمَلُ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَاناً أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1082.)
Dalam riwayat Ahmad:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِكُمْ
“Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.” (Shahiih, HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu :
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat kelak adalah orang yang terbaik akhlaqnya.” (HR. Tirmidzi)
Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa orang yang paling dekat dengan beliau adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya. Maka apabila akhlak anda semakin mulia niscaya kedudukan anda di hari kiamat kelak akan semakin dekat dengan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan selain anda. (Syarh Riyadhush Shalihin, hal. 396-397).

Mahabbah yang agung (ilmu Pengasihan tingkat tinggi atau ilmu pelet tingkat tinggi ) itu hanya bisa di kuasai oleh orang-orang yang berhati bersih, karena apabila orang bisa mencintai dengan tulus (ihlas) terutama mencintai Allah dan Rasulullah (Mencintai apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya serta menghindari apa-apa yang dilarang). mencaintai karena Allah dan membenci juga karena itu yang di benci oleh Allah swt. 

Begitu juga sikap kita terhadap sesama mahluk (Flora & Fauna serta alam ini ) kita hormati perlakukan dengan baik. Terlebih lagi  bagaimana ahlak kita terhadap sesama manusia apalagi mereka saudara kita sesama muslim. 
Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment