Riwayat singkat hidup Habib Abdullah Bin Umar Bin Syeh Abu Bakar
Bin Salim di tulis semata-mata untuk lebih mengenal beliau untuk meneladani
ahlak seorang yang sholeh yang memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah
swt.
SILSILAH NASAB BELIAU
Silsilah nasab beliau : Habib Abdullah Bin Umar Bin Ahmad Bin
Sholeh Bin Abdullah Bin Abu Bakar Bin Iddrus Bin Umar Bin Abu Bakar Bin Iddrus
Bin Al Imam Al Wali Al Habib Husain Bin Imam Al Wali Al Qutub Al
Kabir Fahrul Wujud Habib Abu Bakar Bin Salim (Inat) Bin Abdullah Bin
Abdurrahman Bin Abdullah Bin Imam Al Qutub Al Kabir Habib Abdurrahman Assegaf
Bin Imam Al Wali Al Qutub Al Kabir Muhammad Maula Dawilah Bin Ali Bin
Alwi Al Ghuyur Bin Imam Al Wali Al Qutub Al Kabir Al Faqih Al Muqoddam
As Sayyid Muhammad Bin Ali Bin Muhammad (Shohib Mirbat) Bin Ali ( Kholi’
Qosam) Bin Alwi Bin Muhammad (Shohib Shoumah) Bin Alwi ( Dia Adalah Orang
Yang Pertama Dinamakan Alawy) Bin Ubaidillah Bi Al Muhajir Ilallah Ahmad Bin
Isa (Annaqib) Bin Muhammad Bin Ali Al Uraidy Bin Ja’far Shodiq Bin Muhammad Al
Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Imam Al Husein Bin Sayyidina Ali Dan
Sayyidah Fatimah Azzahro Binti Sayyidina Muhammad Asbabil Wujud Wa
Asyrofil Anbiya Wal Mursalin.
TANGGAL DAN TEMPAT KELAHIRAN BELIAU
al-imam al wali habib habib abdullah bin umar bin syeh abu bakar
bin salim beliau dilahirkan pada tahun 1306 Hijriyah bertepatan pada tahun 1887
Masehi, di kota misthoh yang terletak tidak jauh dari kota tarim
Hadramaut Yaman. Beliau tumbuh dewasa diantara keluarga yang sholeh sehingga
beliu bisa menjadi sosok yang alim, sholeh dan sufi yang mashur yang istiqomah
didalam mengamalkan ilmunya.
Demi kepentingan pendidikan dan pengembangan dakwah islamiyyah
yang berahlakul karimah beliau berhijrah kenegri Indonesia dan tinggal di kota
bondowoso kemudian beliau pindah ke kota Jember tepatnya di desa Balung
kecamatan Balung. Lalu disitu beliau medirikan sebuah masjid untuk
menghidupkan masyarakat sekitar dengan ilmu, beliau mendidik dan dan membimbing
masyarakat dalam majlis (roha) yang selalu beliau adakan setelah shalat ashar.
Masyarakat datang dari berbagai pelosok daerah guna menghadiri majlis (roha)
yang beliau adakan sehingga kota balungpun semakin padat penduduknya.
Didalam majlis (roha) tersebut banyak juga dari kalangan
Habaib yang hadir belajar kitab langsung kepada beliau, diantaranya Habib
Muhammad Alhaddad, Habib Musthofa, Habib Salim dan para Habaib-Habaib lainya.
AKIDAH DAN MAZHAB HABIB ABDULLAH BIN UMAR
Akidah dan mazhab Habib Abdullah bin Umar beliau mengikuti para
salafus sholihin dengan berpegang teguh kepada ajaran ahlus sunnah wal jamaah dan mengikuti mazhab Imam Syafii
RA. Sedangkan untuk thoriqoh yang beliau ikuti yang diketahui banyak orang
adalah Thoriqoh Saadah
Alawiyah. Beliau sangat
memegang teguh sunnah-sunnah Rasulullah dan juga adat istiadat salafus
sholeh bani alawy. “katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah
swt, ikutilah aku, niscaya Allah swt mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu, dan
Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. QS,
Al-Imron 31.
SIFAT KESABARAN BELIAU
Salah satu sifat wajib yang harus di miliki seseorang jika ingin
menjadi kekasihnya Allah adalah “mereka tidak takut dan juga tidak bersedih
hati” jika di ringkas menjadi “SABAR”. Karena Allah sendiri yang telah berjanji
bahwasanya Allah sendiri yang akan senantiasa menemani orang-orang yang sabar.
Sabar dalam beribadah (istiqomah) dalam menjalankan perintah Allah dan
Rasulullah, sabar dalam berdakwah, sabar dalam menuntut ilmu dan mengerjakan
serta mengajarkanya, sabar dalam mengadapi fitnah (baik fitnah ksenangan atau
fitnah kesedihan) sabar dalam bekerja.
Sifat sabar dalam segala hal tersebut nampak pada diri beliau, dan
ada salah satu ulama mendefinisikan sabar adalah : menjauhi hal-hal yang
bertentangan (Syariat), bersikap tenang ketika menelan pahitnya cobaan,
menampakkan sifat kaya (bersyukur) dengan menyembunyikan kefakiran di medan
kehidupan. Makanya Allah mengangakat beliau sebagai pemimpin (suri tauladan
yang baik) yang di ikuti orang-orang.“Kami jadikan mereka imam (orang-orang
yang di ikuti) yang memberikan petunjuk dengan perintah kami ketika
mereka bersabar” (QS,
Al-Anbiya 73).
SIFAT KEDERMAWANAN BELIAU
Beliau adalah seorang yang dermawan, yang sangat senang apabila
menjamu tamu dan beliau juga sosok yang murah hati. Beliau mengeluarkan sedekah
sebagaimana orang yang tidak takut jatuh miskin karena rajin bersedekah.
Apabila tamu yang datang banyak beliau memotong beberapa ekor kambing untuk
jamuanya. Bahkan setiap hari beliau membagi-bagikan sedekah kepada orang yang
tidak mampu, ini membuktikan karena adanya rasa kedekatan beliau dengan Allah
swt, yang itu sesuai dengan Hadist dari Sayyidah Aisyah : Bahwasanya Rasulullah
saw telah bersabda “Orang
yang murah hati dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga,
jauh dari neraka. Sedangkan orang-orang yang pelit jauh dari Allah, jauh dari
manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang murah hati
lebih di cintai Allah swt daripada orang ahli ibadah akan tetapi pelit (HR. Turmudzi).
Karena ahlak dan kemurahan hati beliau, maka semakin banyak orang
yang sowan kepada beliau, bahkan termasuk Habib
Sholeh Tanggul yang terkenal dengan kewalianya juga sowan kepada beliau. Didalam
menjamu tamunya beliau lakukan sendiri. Beliau terkenal sebagai pribadi yang
tawadlu (rendah hati). Nama beliaupun semakin tersohor di penjuru daerah karena
keluhuran budi pekerti beliau, sehingga banyak sekali tamu yang sowan kepada
beliau baik untuk mendapatkan ilmu, pengajaran, petuah dan meminta barokah doa
dari beliau. Mereka datang dengan terhormat dan pulangpun dengan terhormat.
SEMANGAT BELIAU DALAM MENUNTUT ILMU DAN BERIBADAH
Beliau menuntut ilmu dari para guru yang berada di kota Tarim dan
sekitarnya, beliau adalah orang yang semangat dan tekun dalam menuntut ilmu,
dan ilmu yang beliau dapat beliau sebarkan dan di ajarkan kepada masyarakat
melalui majlis roha, setelah shalat ashar. Beliau juga membangun sebuah
madrasah yang terletak di belakang masjid yang beliau dirikan. Untuk aktifitas
kegiatan mengajar beliau juga mendatangkan pengajar pengajar dari berbagai
tempat, beliau memberikan rumah untuk para pengajar tersebut.
Kebiasan beliau yang terlihat oleh orang umum adalah beliau akan
berangkat tidur kurang lebih jam 10 malam, dan bangun kurang lebih pada jam 2
dini hari untuk melakukan shalat Tahajud dan membaca Al-quran (salah satu
kebiasaan para kekasihnya Allah adalah kebiasaan mereka membaca Al-quran pada
tengah malam/dini hari), hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt kepada
Nabi Muhammad saw :“Hai orang yang berselimut (Rasulullah) bangunlah
(kerjakanlah shalat) di malam hari, kecuali sedikit seperduanya atau kurangilah
dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Quran
dengan tartil (seksama, cermat , husuk, tenang, penuh pengahayatan dan perlahan
lahan sesuai kaidah ilmu tajwid). QS
- Al Muzzammil.
Sambil menunggu datangnya shalat shubuh beliau membaca salah satu
wirid kesukaan beliau yang senantiasa beliau baca setiap menjelang datangnya
waktu shubuh yaitu membaca surat Al-Ihlas sebanyak seribu kali. Kemudian beliau
melakukan shalat berjamaah shubuh di masjid, sehingga tampak bercahaya pada
wajah beliau, dan hal itu sudah menjadi sunnatullah untuk hamba-hambanya yang
istiqomah shalat malam“Pada muka mereka tampak tanda-tanda dari bekas sujud” (QS Al-Fath 48)
Salah satu amalan yang tidak pernah beliau tinggalkan selama
hidupnya, apabila beliau selesai mengerjakan shalat sunnah malam, beliau
senanatisa menutupnya dengan mengerjakan shalat witir secara sempurna 11 Rakaat.
dan di pagi harinya mengerjakan shalat dluha secara sempurna 8 rakaat.
TANGGAL WAFAT DAN PEMAKAMANYA
Istri habib Abdullah bin Umar yaitu Talha binti Iddrus bin Syeh
Abu Bakar bin Salim
Keturunan habib abdullah sendiri ada 6 orang, yaitu : Habib Abdul
Qodir, Habib Ali meninggal di mukalla Yaman, Habib Iddrus, Habib Thoha, Habib
Alwy dan Syarifah Aminah.
Beliau wafat pada hari terahir dari bulan ramadhan yaitu pada :
malam rabu 29 Ramadhan 1378 Hijriyah, atau bertepatan dengan tanggal 8
April 1959, beliau di makamkan pada ke esokan harinya yaitu pada hari raya idul
fitri ( kamis 1 syawal 1378 H). Ribuan masyarakat menghadiri pemakamnya, beliau
di makamkan di sebelah masjid beliau sendiri di daerah Balung wetan kali-
Balung Jember Jawa Timur.
Dalam hadits qudsi disebutkan
ولا يزال عبدي يتقرّب إليّ بالنوافل حتى أحبه فإذا أحببته كنت سمعه الذى سمع به وبصره الذى يبصر به ويده التى يبطش بها ورجله الذى يمشى بها ولئن سألني لأعطيته ولئن استعاذني لأعيذنه
Artinya : Hambaku tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepada-Ku
dengan ibadah-ibadah sunah, sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku
mencintainya, maka Aku pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan
penglihatannya yang ia melihat dengannya, tangannya, dan penglihatanya yang ia
melihat dengannya, kakinya yang ia berjalan dengannya. Apabila ia memohon
kepada-Ku, maka aku berinya, dan jia meminta perlindungan, maka Aku berinya
perlindungan." (HR.
Bukhori).
http//:Istana99kupu.blogspot.co.id
Semoga Bermanfaat