Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika melakukan Isra' ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar sendi
300.000 tahun perjalanan. Pada tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan luas tiap satu padang sahara
itu adalah dari timur ke barat. Pada setiap padang Sahara itu juga terdapat
80.000 malaikat dimana setiap malaikat membaca surah Al-Ikhlas dan setelah
membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka diberikan kepada orang yang
membaca al-Ikhlas, laki-laki maupun perempuan.
Selain itu Nabi Muhammad juga
pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada
sayap Jibril, Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap Mikail, Lam Yalid Walam Yuulad(ayat 3) pada
sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad(ayat
4) pada sayap Israfil. Dan yang
membaca al-Ikhlas memperoleh pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Lalu berkaitan sahabat, Nabi pernah
berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada
dahi Abu Bakar, Allahus
Shamad (ayat 2) pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat
3) pada dahiUtsman,
dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.
Sedangkan hadits lain
menyebutkan bahwa ketika orang membaca al-Ikhlas ketika sakit hingga ia meninggal,
ia tidak membusuk dalam kubur dan akan dibawa malaikat dengan sayapnya
melintasi Siratul Mustaqim menujusurga.
SEBAB SEBAB
TURUNNYA SURAT AL-IHLAS
Ada beberapa hadits yang menjelaskan Asbabun Nuzul surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu
jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat Allah dimana Allah itu Esa (Al-Ikhlas [112]:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas [112]:2), tidak beranak dan diperanakkan (Al-Ikhlas[112]:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas [112]:4).
Dilihat dari peristiwa paling
pertama, Abdullah bin Mas'udmeriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah dan
kemudian turun surah ini. Riwayat lain bersumber dari Ubay bin
Ka'ab dan Jarir bin Abdillah yang menyebutkan bahwa kaum Musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad SAW, "Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu." Kemudian
turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu. Dalam hadits ini, hadits yang
bersumber dari Jarir bin Abdullah dijadikan dalil bahwa surah ini Makkiyah.
Selain itu dari Ibnu Abbasdan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang diantaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui
Nabi dan bertanya hal yang sama dengan hadits pertama, kemudian turun surah
ini. Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surah ini
termasuk Madaniyah. Dan juga
riwayat Qatadahmenyebutkan Nabi
Muhammad didatangi kaum Ahzab (Persekutuan antara kaum Bani Quraisy, Yahudi
Madinah, Bani Ghatafan dari Thaifdan Munafiqin Madinah dan beberapa suku
sekitar Makkah) yang juga menyanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan turunnya surah
ini.
Karena adanya berbagai sumber yang
berbeda, status surah ini Makkiyah atau Madaniyah masih dipertanyakan dan
seolah-olah sumber-sumbernya tampak kotradiksi satu-sama lain. Menurut Abul A'la Maududi, dari
hadits-hadits yang meriwayatkannya, dilihat dari peristiwa yang paling awal
terjadi, surah ini termasuk Makkiyah. Peristiwa yang pertama terjadi yaitu pada periode awal Islam di Mekkah yaitu ketika Bani Quraisy menanyakan leluhur Allah.
Kemudian peristiwa berikutnya terjadi di
Madinah dimana orang Nasrani atau orang Arab lain menanyakan gambaran Allah dan
kemudian turun surah ini. Menurut Madudi, sumber-sumber yang berlainan tersebut
menujukkan bahwa surah itu diturunkan berulang-ulang.
Jika di suatu tempat ada Nabi Muhammad dan
ada yang mengajukan pertanyaan yang sama dengan peristiwa sebelumnya, maka ayat
atau surah yang sama akan diwahyukan kembali untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Selain itu, bukti bahwa surah ini Makkiyah adalah ketika Bilal bin
Rabah disiksa majikannya Umayyah bin
Khalaf setelah memeluk Islam. Saat disiksa ia menyeru, "Allahu Ahad,
Allahu Ahad!!" (Allah Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Esa!!).
Imam at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah
meriwayatkan dari Abu Aliyah dari Ubai bin Ka'ab bahwa suatu ketika orang-orang
musyrik berkata kepada Rasulullah : "Gambarkanlah kepada kami bagaimana
Tuhan engkau?" Allah lalu menurunkan ayat ini hingga akhir surah.
Imam ath-Thabrani dan Ibnu Jarir meriwayatkan riwayat
senada dari Jabir bin Abdillah. Dengan riwayat ini, sebagian pihak berdalil
bahwa surah ini adalah Makkiyyah. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas
bahwa suatu ketika sekelompok Yahudi datang kepada Nabi saw.. Di antara
rombongan tersebut terdapat Ka'ab bin Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka lalu
berkata, "Wahai Muhammad, gambarkanlah kepada kami ciri-ciri dari Tuhan
yang mengutus engkau itu?!" Allah lalu menurunkan ayat ini hingga akhir
surah.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah, demikian pula Ibnul Mundzir dari Said
bin Jabir riwayat yang mirip dengan di atas. Dengan riwayat ini, sebagian pihak
berdalil bahwa surah ini adalah Madaniyyah.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Aliyah yang berkata, "Qatadah
berkata, 'Sesungguhnya pasukan koalisi (kaum kafir) pernah berkata kepada Nabi
saw., 'Gambarkanlah kepada kami bagaimana Tuhan engkau itu?' Jibril lalu turun
dengan membawa surah ini."
Jadi, inilah yang dimaksud dengan "orang-orang musyrik" seperti
yang disebut dalam riwayat Ubai bin Ka'ab. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa surah
ini adalah Madaniyyah, sebagaimana yang juga ditunjukkan oleh hadits Ibnu
Abbas. Dengan demikian, kontradiksi antara kedua hadits di atas telah dapat diatasi.
Tetapi, Abusy Syaikh meriwayatkan dalam kitab al-'Azhamah dari Aban dari
Anas yang berkata, "Suatu ketika, orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada
Rasulullah dan berkata, 'Wahai Abal Qasim, Allah telah menciptakan para
malaikat dari cahaya tirai-Nya, Adam dari tanah liat yang diberi bentuk, Iblis
dari kobaran api, langit dari awan, dan bumi dari buih air. Oleh karena itu,
beritahukanlah kepada kami bagaimana hakikat Tuhanmu itu?' Rasulullah belum
menjawab pertanyaan tersebut hingga Jibril datang dengan membawa surah ini .
(Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, Jalaluddin As-Suyuthi.
BEBERAPA
KEUTAMAAN DARI SURAT AL-IHLAS
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ
يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
Artinya : Katakanlah Dialah Allah yang
maha esa, Allah adalah tempat meminta, Dia tidak beranak tidak pula di
peranakkan, dan tidak ada sesuatupun yang menyamai Dia (Al-Ihlas ayat : 1-3)
1. Seakan
akan dia telah membaca sepertiga Al Qur’an
Dari Ubay bin Ka’ab ra Rasulullah SAW
bersabda : ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas,seakan-seakan dia telah membaca
sepertiga Al Qur’an” (HR Abu Ubaid, Ahmad, Nasa’I )
2. Kecintaan
terhadap surat Al Ikhlas dapat memasukkan ke dalam syurga.
Dari Anas ra beliau berkata : Ada seorang laki-laki
telah datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata : ”Sesungguhnya saya sangat
mencintai surat Al Ikhlas”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:”Kecintaanmu
terhadap surat tersebut akan memasukkan dirimu ke dalam syurga”.(HR Ahmad, Tirmidzi,
Baihaqi)
3. Bila
surat Al Ikhlas di baca 200 kali maka Allah SWT akan mencatat untuknya 1500
kebaikan,dan akan menghapus dosanya selama 50 tahun, kecuali kalau dia punya
hutang
Dari Anas ra Rasulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa
tiap hari membaca surat Al Ikhlas sebanyak 200 kali, maka Allah SWT akan
mencatat untuknya 1500 kebaikan,dan akan menghapus dosanya selama 50
tahun,terkecuali kalau dia punya hutang”.(HR Tirmidzi, Abu Ya’la)
4. Bila
rajin membaca surat Al Ikhlas baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berjalan, baik
di waktu malam ataupun di waktu siang, maka ketika dia meninggal Allah SWT akan
mengutus 70.000 malaikat untuk mensholatinya.(HR.Baihaqi)
5. Bila
surat Al Ikhlas dibaca 50 kali maka Allah SWT akan meninggikan 50.000 derajat
untuknya, dan menghapus 50.000 kesalahannya,serta mencatat untuknya 50.000
kebaikan.(HR Baihaqi)
Dari Anas ra beliau berkata : Sewaktu kami
bersama Rasulullah SAW di Tabuk, tiba-tiba kami melihat matahari terbit dengan
sorot dan sinar yang belum pernah kita lihat sebelumnya,Maka Nabi pun sangat
heran melihat kejadian tersebut. Tiba-tiba datanglah malaikat Jibril menjumpai
Baginda Nabi SAW, maka Nabi SAW langsung bertanya kepada Jibril as: ”Kenapa
matahari(pada hari ini)terbit dengan sorot dan sinar yang belum pernah aku
lihat sebelumnya?”Malaikat Jibril menjawab:”Hal ini disebabkan kerena pada hari
ini Mu’awiyah bin Mu’awiyah Al Laitsi telah meninggal dunia di Madinah.
Kemudian Allah SWT telah mengutus 70.000 malaikat untuk mensholati jenazahnya”.
Nabi SAW bertanya lagi:”Sebab apa dia telah mendapatkan kehormatan seperti itu
wahai Jibril?”Jibril a.s menjawab:”Karena dia rajin membaca surat Al Ikhlas
baik dalam keadaan berdiri,duduk,maupun berjalan,baik di waktu malam ataupun di
waktu siang. Maka perbanyaklah membaca surat tersebut ! Karena sesungguhnya
surat tersebut bercerita mengenai sifat-sifat Tuhanmu”.Dan barangsiapa
membacanya 50 kali,maka Allah SWT akan meninggikan baginya 50.000 derajat,dan
menghapus 50.000 kesalahannya,serta mencatat untuknya 50.000 kebaikan.Dan barangsiapa
menambah,maka Allah SWT akan menambah untuknya pula”.Kemudian Jibril a.s
menawarkan kepada Nabi SAW: ”Maukah tuan…., bumi ini saya lipat untuk
tuan….,sehingga tuan bisa mensholati jenazahnya?”Nabi SAW menjawab:”Ya silahkan
“.(Maka bumipun langsung di lipat oleh Jibril as)kemudian Nabi SAW menshalati
jenazahnya.(HR Baihaqi, Ibnu Sa’ad, dan Ibnu
Dhoris)
6. Allah
SWT akan hilangkan kemiskinan dari penghuni rumah itu dan rumah
tetangga-tetangganya.
Dari Jarir Al Bajali ra Rasululah SAW
bersabda:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas setiap memasuki rumahnya,maka
Allah SWT akan hilangkan kemiskinan dari penghuni rumah tersebut dan juga
penghuni rumah tetangga-tetangganya”.(HR Thabrani)
7. Bila
di baca ketika sebelum bepergian sebanyak 11 kali, maka Allah SWT akan menjaga
rumahnya sampai dia kembali.(HR Ibnu Najjar)
Dari Ali ra dari Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa
yang menghendaki untuk bepergian , kemudian dia memegang kedua sisi pintu
rumahnya,lalu membaca surat Al Ikhlas sebanyak 11 kali, maka Allah SWT akan
menjaga rumahnya sampai dia kembali”.(HR Ibnu Najjar)
8. Bila
surat Al Ikhlas di baca sebanyak 100 kali dalam keadaan suci(telah berwudhu), dengan
di awali baca surat Al Fatihah, maka:
a. Allah
SWT akan mencatat untuknya pada setiap hurufnya 10 kebaikan.
b. Allah
SWT akan menghapus darinya pada setiap hurufnya 10 keburukan.
c. Allah
SWT akan menaikkan untuknya pada setiap hurufnya 10 derajat.
d. Allah
SWT akan membangunkan untuknya 100 istana di syurga.
e. Seolah-olah
dia telah membaca Al Qur’an sebanyak 33 kali.
Dari Anas ra bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda : ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas dalam keadaan suci sebanyak 100
kali,yang mana sebelumnya di dahului dengan membaca Al Fatihah,maka Allah SWT
akan mencatat untuknya pada setiap hurufnya 10 kebaikan,menghapus darinya 10
keburukan, dan menaikkan untuknya 10 derajat. Dan Allah SWT akan membangunkan
untuknya 100 istana di syurga.Dan seolah-olah dia telah membaca Al Qur’an
sebanyak 33 kali.Surat Al Ikhlas merupakan symbol kebebasan dari syirik,bisa
untuk mendatangkan malaikat dan bisa juga untuk mengusir syaithon.Dia memiliki
suara di sekitar ‘Arsy,selalu menyebut-nyebut orang-orang yang rajin
membacanya,sehingga Allah SWT memandangnya(dengan kasih sayangnya).Dan ketika
Allah SWT telah memandangnya, maka Allah SWT tidak akan menyiksanya untuk
selamanya-lamanya.(HR.Ibnu ‘Adiy,Baihaqi)
9. Bila
surat Al Ikhlas di baca 10 kali di setiap selesai shalat fardhu maka:
a. Akan
di persilahkan memasuki syuga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
b. Akan di kawinkan dengan
bidadari syurga yang mana saja yang dia inginkan.
Dari Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah SAW
bersabda:”Ada 3 amalan ,yang mana barangsiapa menghadap Allah SWT dengan
membawa 3 amalan tersebut di sertai dengan iman,maka dia akan di persilahkan
memasuki syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki, dan dia akan
dikawinkan dengan bidadari yang mana saja yang dia inginkan, 3 amalan tersebut
adalah:
a) Memaafkan orang yang telah
membunuh anggota keluarganya.
b) Membayar hutang yang
tersembunyi(ya’ni tidak ada saksi atas hutangnya,bahkan mungkin orang yang
menghutanginya sudah lupa)
c) Setiap selesai shalat
fardhu membaca surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali.
Maka Abu Bakar ra bertanya kepada
Rasulullah SAW: ”Bagaimana kalau yang dikerjakan hanya salah satu saja ya
Rasulullah?Rasululloh SAW menjawab:”Walaupun yang dikerjakan hanya salah satu
saja dari amalan-amalan tersebut”.(HR.Abu Ya’la)
10. Bila
surat Al Ikhlas di baca pada waktu sakit yang akhirnya menyebabkan
kematiannya,maka dia tidak akan di tanya di dalam kuburnya,dia akan terselamat
dari fitnah-fitnah kubur .Dan pada hari kiamat nanti para malaikat akan
membawanya di atas sayapnya,sehingga melewati sirot sampai ke dalam syurga.
Dari Abdullah bin Syukhoir ra Rasulullah
SAW bersabda: ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas pada waktu sakit yang
akhirnya menyebabkan kematiannya, maka dia tidak akan di tanya di dalam
kuburnya, dia akan terselamat dari fitnah-fitnah kubur. Dan pada hari kiamat
nanti para malaikat akan membawanya di atas sayapnya,sehingga melewati sirot
sampai ke dalam syurga”.(HR Thabrani, Abu Nu’aim)
11. Pahala
surat Al Ikhlas:
a) Bila
di baca 1 kali maka: Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya.
b)Bila di baca 2 kali maka : Allah SWT akan
menganugrahkan keberkahan kepadanya dan keluarganya.
c)Bila
di baca 3 kali maka: Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan
kepadanya,keluarganya,dan tetangga-tetangganya”.
d)Bila di baca 12 kali maka: Allah SWT
akan membangunkan untuknya 12 istana di syurga.
e) Bila
di baca 20 kali maka:(di akhirat) kelak dia akan di dekatkan dengan para Nabi
sebagaimana dekatnya antara jari tengah dengan jari telunjuk.
f) Bila
di baca 100 kali maka: Allah SWT akan mengampuni doa-dosanya selama 25
tahun,kecuali dosa yang berkaitan dengan hutang dan pembunuhan.
g) Bila di baca 200 kali maka:
Allah SWT akan mengampuni dosanya selama 50 tahun.
h)Bila di baca 400 kali maka: ia
mendapatkan pahalanya 400 orang mati syahid.
i) Bila
di baca 1000 kali maka: ia tidak mati sehingga bisa melihat kedudukannya
(tempat tinggalnya) di syurga atau di tampakkan padanya tempat tinggalnya di
syurga.
Dari Anas ra Rosulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa
membaca surat Al Ikhlas 1 kali,maka Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan
kepadanya,barangsiapa membacanya 2 kali,maka Allah SWT akan menganugrahkan
keberkahan kepadanya dan keluarganya,barangsiapa membacanya 3 kali maka Allah
SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya,keluarganya,dan
tetangga-tetangganya,barangsiapa membacanya 12 kali maka Allah SWT akan
membangunkan untuknya 12 istana di syurga,barangsiapa membacanya 20 kali maka
(di akhirat)kelak dia akan di dekatkan dengan para Nabi sebagaimana dua jari
ini(Nabi memberi isyarat dengan menggabungkan jari tengah dengan jari telunjuk
),barangsiapa membacanya 100 kali maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya
selama 25 tahun kecuali dosa yang berhubungan dengan hutang dan pembunuhan, barangsiapa
membacanya 200 kali maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya selama 50
tahun,barangsiapa membacanya sebanyak 400 kali maka dia telah mendapatkan
pahala 400 orang mati syahid yang mana masing-masing dari mereka kudanya
terbunuh dan dia sendiri gugur dalam medan pertempuran, dan barangsiapa
membacanya 1000 kali maka dia sekali-kali tidak akan mati sehingga dia bisa
melihat kedudukannya(tempat tinggalnya)di syurga atau ditampakkan kepadanya
tempat tinggalnya di syurga.(HR.Al Hafidz Abu Muhammad Hasan bin Ahmad
As-Samarqandi)
12. Bila
surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas di baca ketika memasuki rumah,maka Allah
SWT akan menghilangkan kemiskinan darinya, dan akan mencurahkan
keberkahan-keberkahan ke dalam rumahnya, sehingga keberkahan-keberkahan
tersebut akan melimpah kepada tetangga-tetangganya.
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah SAW
bersabda: ”Barangsiapa memasuki rumahnya kemudian membaca surat Al Fatihah dan
surat Al Ikhlas,maka Allah akan menghilangkan kemiskinan darinya dan akan
mencurahkan keberkahan-keberkahan ke dalam rumahnya ,sehingga keberkahan
–keberkahan tersebut akan melimpah kepada tetangga-tetangganya”.(HR.Al Hafidz
Abu Muhammad Hasan bin Ahmad As Samarqandi)
13. Bila
surat Al Ikhlas di baca 30 kali,niscaya Allah SWT akan mencatat baginya
kebebasan dari neraka,keamanan dari adzab dan siksa,serta kesejahteraan di hari
yang menggetarkan jiwa(ya’ni hari kiamat).
Dari Anas r.a Rasulullah SAW
bersabda:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 30 kali niscaya Allah SWT akan
mencatat baginya kebebasan dari neraka, keamanan dari adzab dan siksa,serta
kesejahteraan di hari yang menggetarkan jiwa(ya’ni pada hari kiamat)”.(HR. Abu
Muhammad Hasan bin Ahmad As Samarqandi)
14. Bila
surat Al Ikhlas di baca 10 kali setelah sholat shubuh,maka pada hari tersebut
tidak ada dosa yang bisa menghancurkannya,dan dia akan dijaga oleh Alloh SWT
dari gangguan syetan.
Dari Ali ra Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa
sholat shubuh kemudian dia tidak berbicara (selain dzikrulloh)sehinngga membaca
surat Al Ikhlas 10 kali, maka pada hari tersebut tidak akan ada dosa yang bisa
menghancurkannya,dan dia akan di jaga oleh Allah SWT dari (gangguan syetan)(HR.
Ibnu Asakir)
15. Untuk
memaqbulkan doa.
Dari Muhammad bin Munkadir raha bahwasanya
Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki sedang membaca surat Al Ikhlas
dengan tartil sampai selesai,maka Nabi SAW bersabda kepadanya :”Sekarang
mintalah kepada Allah SWT! Pasti permohonanmu akan di perkenankan”.(HR.Said bin
Manshur)
16. Bila
surat Al Ikhlas di baca 10 kali maka Allah SWT akan membangunkan sebuah istana
untuknya di syurga.
Dari Muadz bin Anas Al Juhani ra dari
Rasulullah SAW,beliau bersabda: ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 10
kali,niscaya Allah SWT akan membangunkan untuknya satu istana di syurga. Maka
Umar ra kepada Nabi SAW:”Kalau begitu alangkah banyaknya istana-istana kita di
syurga nanti wahai Rasulullah?”kemudian Nabi SAW bersabda:”Khozanah
(simpanan)Allah SWT lebih banyak dan lebih utama”.(HR.Ahmad,Thabrani,Ibnu
Sunni)
17. Bila
di baca ketika sholat sunnah ba’da isya’ 20 kali setelah baca Al Fatihah maka
Alloh SWT akan membangunkan untuknya dua istana di dalam syurga yang mana
seluruh penghuni syuga ingin melihatnya(karena kagum kepadanya)
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah SAW
bersabda: ”Barangsiapa shalat sunnah dua rakaat selepas sholat isya’,di setiap
rakaatnya setelah baca surat Al Fatihah dia membaca surat Al Ikhlas 20 kali, niscaya
Alloh SWT akan membangunkan untuknya dua istana di syurga , yang mana seluruh
penghuni syurga ingin melihatnya(karena kagum kepadanya) (HR. Ibnu Dhoris)
HADIST-HADIST
YANG BERKENAAN DENGAN SURAT AL-IHLASH
خَرَجْنَا
فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ
أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ».
فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى
وَحِينَ تُصْبِحُ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »
Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sholat bersama kami, lalu kami
menemukannya. Beliau bersabda, "Apakah kalian telah shalat?" Namun
sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah".
Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda,
"Katakanlah". Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian
beliau bersabda, "Katakanlah". Hingga aku berkata, "Wahai Rasululloh,
apa yang harus aku katakan?” Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A'UDZU BIRABBINNAAS
DAN QUL A'UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka
dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala
keburukan." (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428).
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata
أَنَّ
النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ
لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ
بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur
di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak
tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash),
’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’
(surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada
anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian
depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no.
5017)
عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها -
قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَوَى إِلَى
فِرَاشِهِ نَفَثَ فِى كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ
جَمِيعًا ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ ، وَمَا
بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ
يَأْمُرُنِى أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata, "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke
telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) dan
Mu'awidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke
wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau
menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur,
-pen)." (HR. Bukhari no. 5748)
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku
untuk membaca mu’awwidzaat di akhir sholat (sesudah salam).” (HR. An
Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Hadits ini shahih). Yang dimaksud
mu’awwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebagaimana dikatakan
oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)
Dari’ Aisyah radhiyallohu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
نِعْمَتِ
السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ : { قُلْ هُوَ
اللهُ أَحَدٌ } وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ
“Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh
adalah Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun
(surat Al Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah 4/273)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
مَا أُحْصِى مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَفِى
الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ)
وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku mendengar
bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat pada shalat dua
raka’at ba’diyah maghrib dan pada shalat dua raka’at qobliyah shubuh yaitu Qul
yaa ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun) dan qul huwallahu ahad (surat Al
Ikhlash).” (HR. Tirmidzi no. 431)
Dari ‘Abdul Aziz bin Juraij, beliau berkata, “Aku menanyakan
pada ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, surat apa yang dibaca oleh Rasululloh
shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah membaca Al Fatihah) ketika shalat witir?”
‘Aisyah menjawab,
كَانَ يُوتِرُ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ يَقْرَأُ فِى الأُولَى بِ (سَبِّحِ
اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَفِى الثَّانِيَةِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا
الْكَافِرُونَ) وَفِى الثَّالِثَةِ بِ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam membaca pada raka’at pertama: Sabbihisma robbikal a’la (surat Al
A’laa), pada raka’at kedua: Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan
pada raka’at ketiga: Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan mu’awwidzatain
(surat Al Falaq dan An Naas).” (HR. An Nasai no. 1699, Tirmidzi no. 463, Ahmad
6/227)
Dalam riwayat yang lain disebutkan tanpa surat al mu’awwidzatain.
عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam biasanya melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbihisma robbikal
a’la (surat Al A’laa), Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan Qul
huwallahu ahad (surat Al Ikhlash)” (HR. Abu Daud no. 1423 dan An Nasai no.
1730)