31 May 2014

Surat Al-Ihlas (Qul Huwa Allahu Ahad)

Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika melakukan Isra' ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar sendi 300.000 tahun perjalanan. Pada tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan luas tiap satu padang sahara itu adalah dari timur ke barat. Pada setiap padang Sahara itu juga terdapat 80.000 malaikat dimana setiap malaikat membaca surah Al-Ikhlas dan setelah membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka diberikan kepada orang yang membaca al-Ikhlas, laki-laki maupun perempuan.

Selain itu Nabi Muhammad juga pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada sayap Jibril, Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap MikailLam Yalid Walam Yuulad(ayat 3) pada sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad(ayat 4) pada sayap Israfil. Dan yang membaca al-Ikhlas memperoleh pahala membaca TauratInjilZabur, dan Al-Qur'an. Lalu berkaitan sahabat, Nabi pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis pada dahi Abu BakarAllahus Shamad (ayat 2) pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada dahiUtsman, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.

Sedangkan hadits lain menyebutkan bahwa ketika orang membaca al-Ikhlas ketika sakit hingga ia meninggal, ia tidak membusuk dalam kubur dan akan dibawa malaikat dengan sayapnya melintasi Siratul Mustaqim menujusurga.
SEBAB SEBAB TURUNNYA SURAT AL-IHLAS

Ada beberapa hadits yang menjelaskan Asbabun Nuzul surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada inti yang sama yaitu jawaban atas permintaan penggambaran sifat-sifat Allah dimana Allah itu Esa (Al-Ikhlas [112]:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas [112]:2), tidak beranak dan diperanakkan (Al-Ikhlas[112]:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas [112]:4).

Dilihat dari peristiwa paling pertama, Abdullah bin Mas'udmeriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah dan kemudian turun surah ini. Riwayat lain bersumber dari Ubay bin Ka'ab dan Jarir bin Abdillah yang menyebutkan bahwa kaum Musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad SAW"Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu." Kemudian turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu. Dalam hadits ini, hadits yang bersumber dari Jarir bin Abdullah dijadikan dalil bahwa surah ini Makkiyah.

Selain itu dari Ibnu Abbasdan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang diantaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi dan bertanya hal yang sama dengan hadits pertama, kemudian turun surah ini. Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa surah ini termasuk Madaniyah. Dan juga riwayat Qatadahmenyebutkan Nabi Muhammad didatangi kaum Ahzab (Persekutuan antara kaum Bani QuraisyYahudi MadinahBani Ghatafan dari Thaifdan Munafiqin Madinah dan beberapa suku sekitar Makkah) yang juga menyanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan turunnya surah ini.

Karena adanya berbagai sumber yang berbeda, status surah ini Makkiyah atau Madaniyah masih dipertanyakan dan seolah-olah sumber-sumbernya tampak kotradiksi satu-sama lain. Menurut Abul A'la Maududi, dari hadits-hadits yang meriwayatkannya, dilihat dari peristiwa yang paling awal terjadi, surah ini termasuk Makkiyah. Peristiwa yang pertama terjadi yaitu pada periode awal Islam di Mekkah yaitu ketika Bani Quraisy menanyakan leluhur Allah.

Kemudian peristiwa berikutnya terjadi di Madinah dimana orang Nasrani atau orang Arab lain menanyakan gambaran Allah dan kemudian turun surah ini. Menurut Madudi, sumber-sumber yang berlainan tersebut menujukkan bahwa surah itu diturunkan berulang-ulang.

Jika di suatu tempat ada Nabi Muhammad dan ada yang mengajukan pertanyaan yang sama dengan peristiwa sebelumnya, maka ayat atau surah yang sama akan diwahyukan kembali untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, bukti bahwa surah ini Makkiyah adalah ketika Bilal bin Rabah disiksa majikannya Umayyah bin Khalaf setelah memeluk Islam. Saat disiksa ia menyeru, "Allahu Ahad, Allahu Ahad!!" (Allah Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Esa!!).

Imam at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Abu Aliyah dari Ubai bin Ka'ab bahwa suatu ketika orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah : "Gambarkanlah kepada kami bagaimana Tuhan engkau?" Allah lalu menurunkan ayat ini hingga akhir surah.

Imam ath-Thabrani dan Ibnu Jarir meriwayatkan riwayat senada dari Jabir bin Abdillah. Dengan riwayat ini, sebagian pihak berdalil bahwa surah ini adalah Makkiyyah. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika sekelompok Yahudi datang kepada Nabi saw.. Di antara rombongan tersebut terdapat Ka'ab bin Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka lalu berkata, "Wahai Muhammad, gambarkanlah kepada kami ciri-ciri dari Tuhan yang mengutus engkau itu?!" Allah lalu menurunkan ayat ini hingga akhir surah.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah, demikian pula Ibnul Mundzir dari Said bin Jabir riwayat yang mirip dengan di atas. Dengan riwayat ini, sebagian pihak berdalil bahwa surah ini adalah Madaniyyah.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Aliyah yang berkata, "Qatadah berkata, 'Sesungguhnya pasukan koalisi (kaum kafir) pernah berkata kepada Nabi saw., 'Gambarkanlah kepada kami bagaimana Tuhan engkau itu?' Jibril lalu turun dengan membawa surah ini."

Jadi, inilah yang dimaksud dengan "orang-orang musyrik" seperti yang disebut dalam riwayat Ubai bin Ka'ab. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa surah ini adalah Madaniyyah, sebagaimana yang juga ditunjukkan oleh hadits Ibnu Abbas. Dengan demikian, kontradiksi antara kedua hadits di atas telah dapat diatasi.

Tetapi, Abusy Syaikh meriwayatkan dalam kitab al-'Azhamah dari Aban dari Anas yang berkata, "Suatu ketika, orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada Rasulullah dan berkata, 'Wahai Abal Qasim, Allah telah menciptakan para malaikat dari cahaya tirai-Nya, Adam dari tanah liat yang diberi bentuk, Iblis dari kobaran api, langit dari awan, dan bumi dari buih air. Oleh karena itu, beritahukanlah kepada kami bagaimana hakikat Tuhanmu itu?' Rasulullah belum menjawab pertanyaan tersebut hingga Jibril datang dengan membawa surah ini . (Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Quran, Jalaluddin As-Suyuthi.

BEBERAPA KEUTAMAAN DARI SURAT AL-IHLAS

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

Artinya : Katakanlah Dialah Allah yang maha esa, Allah adalah tempat meminta, Dia tidak beranak tidak pula di peranakkan, dan tidak ada sesuatupun yang menyamai Dia (Al-Ihlas ayat : 1-3)

1.  Seakan akan dia telah membaca sepertiga Al Qur’an
Dari Ubay bin Ka’ab ra Rasulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas,seakan-seakan dia telah membaca sepertiga Al Qur’an” (HR Abu Ubaid, Ahmad, Nasa’I )

2.  Kecintaan terhadap surat Al Ikhlas dapat memasukkan ke dalam syurga.
Dari Anas ra beliau berkata : Ada seorang laki-laki telah datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata : ”Sesungguhnya saya sangat mencintai surat Al Ikhlas”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:”Kecintaanmu terhadap surat tersebut akan memasukkan dirimu ke dalam syurga”.(HR Ahmad, Tirmidzi, Baihaqi)

3. Bila surat Al Ikhlas di baca 200 kali maka Allah SWT akan mencatat untuknya 1500 kebaikan,dan akan menghapus dosanya selama 50 tahun, kecuali kalau dia punya hutang
Dari Anas ra Rasulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa tiap hari membaca surat Al Ikhlas sebanyak 200 kali, maka Allah SWT akan mencatat untuknya 1500 kebaikan,dan akan menghapus dosanya selama 50 tahun,terkecuali kalau dia punya hutang”.(HR Tirmidzi, Abu Ya’la)

4.  Bila rajin membaca surat Al Ikhlas baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berjalan, baik di waktu malam ataupun di waktu siang, maka ketika dia meninggal Allah SWT akan mengutus 70.000 malaikat untuk mensholatinya.(HR.Baihaqi)

5.  Bila surat Al Ikhlas dibaca 50 kali maka Allah SWT akan meninggikan 50.000 derajat untuknya, dan menghapus 50.000 kesalahannya,serta mencatat untuknya 50.000 kebaikan.(HR Baihaqi)

Dari Anas ra beliau berkata : Sewaktu kami bersama Rasulullah SAW di Tabuk, tiba-tiba kami melihat matahari terbit dengan sorot dan sinar yang belum pernah kita lihat sebelumnya,Maka Nabi pun sangat heran melihat kejadian tersebut. Tiba-tiba datanglah malaikat Jibril menjumpai Baginda Nabi SAW, maka Nabi SAW langsung bertanya kepada Jibril as: ”Kenapa matahari(pada hari ini)terbit dengan sorot dan sinar yang belum pernah aku lihat sebelumnya?”Malaikat Jibril menjawab:”Hal ini disebabkan kerena pada hari ini Mu’awiyah bin Mu’awiyah Al Laitsi telah meninggal dunia di Madinah. Kemudian Allah SWT telah mengutus 70.000 malaikat untuk mensholati jenazahnya”. Nabi SAW bertanya lagi:”Sebab apa dia telah mendapatkan kehormatan seperti itu wahai Jibril?”Jibril a.s menjawab:”Karena dia rajin membaca surat Al Ikhlas baik dalam keadaan berdiri,duduk,maupun berjalan,baik di waktu malam ataupun di waktu siang. Maka perbanyaklah membaca surat tersebut ! Karena sesungguhnya surat tersebut bercerita mengenai sifat-sifat Tuhanmu”.Dan barangsiapa membacanya 50 kali,maka Allah SWT akan meninggikan baginya 50.000 derajat,dan menghapus 50.000 kesalahannya,serta mencatat untuknya 50.000 kebaikan.Dan barangsiapa menambah,maka Allah SWT akan menambah untuknya pula”.Kemudian Jibril a.s menawarkan kepada Nabi SAW: ”Maukah tuan…., bumi ini saya lipat untuk tuan….,sehingga tuan bisa mensholati jenazahnya?”Nabi SAW menjawab:”Ya silahkan “.(Maka bumipun langsung di lipat oleh Jibril as)kemudian Nabi SAW menshalati jenazahnya.(HR Baihaqi, Ibnu Sa’ad, dan Ibnu
Dhoris)

6.  Allah SWT akan hilangkan kemiskinan dari penghuni rumah itu dan rumah tetangga-tetangganya.

Dari Jarir Al Bajali ra Rasululah SAW bersabda:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas setiap memasuki rumahnya,maka Allah SWT akan hilangkan kemiskinan dari penghuni rumah tersebut dan juga penghuni rumah tetangga-tetangganya”.(HR Thabrani)

7. Bila di baca ketika sebelum bepergian sebanyak 11 kali, maka Allah SWT akan menjaga rumahnya sampai dia kembali.(HR Ibnu Najjar)

Dari Ali ra dari Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang menghendaki untuk bepergian , kemudian dia memegang kedua sisi pintu rumahnya,lalu membaca surat Al Ikhlas sebanyak 11 kali, maka Allah SWT akan menjaga rumahnya sampai dia kembali”.(HR Ibnu Najjar)

8.  Bila surat Al Ikhlas di baca sebanyak 100 kali dalam keadaan suci(telah berwudhu), dengan di awali baca surat Al Fatihah, maka:
a.   Allah SWT akan mencatat untuknya pada setiap hurufnya 10 kebaikan.
b.  Allah SWT akan menghapus darinya pada setiap hurufnya 10 keburukan.
c.   Allah SWT akan menaikkan untuknya pada setiap hurufnya 10 derajat.
d.  Allah SWT akan membangunkan untuknya 100 istana di syurga.
e.   Seolah-olah dia telah membaca Al Qur’an sebanyak 33 kali.
Dari Anas ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas dalam keadaan suci sebanyak 100 kali,yang mana sebelumnya di dahului dengan membaca Al Fatihah,maka Allah SWT akan mencatat untuknya pada setiap hurufnya 10 kebaikan,menghapus darinya 10 keburukan, dan menaikkan untuknya 10 derajat. Dan Allah SWT akan membangunkan untuknya 100 istana di syurga.Dan seolah-olah dia telah membaca Al Qur’an sebanyak 33 kali.Surat Al Ikhlas merupakan symbol kebebasan dari syirik,bisa untuk mendatangkan malaikat dan bisa juga untuk mengusir syaithon.Dia memiliki suara di sekitar ‘Arsy,selalu menyebut-nyebut orang-orang yang rajin membacanya,sehingga Allah SWT memandangnya(dengan kasih sayangnya).Dan ketika Allah SWT telah memandangnya, maka Allah SWT tidak akan menyiksanya untuk selamanya-lamanya.(HR.Ibnu ‘Adiy,Baihaqi)

9.  Bila surat Al Ikhlas di baca 10 kali di setiap selesai shalat fardhu maka:
a.   Akan di persilahkan memasuki syuga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
b.  Akan di kawinkan dengan bidadari syurga yang mana saja yang dia inginkan.
Dari Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah SAW bersabda:”Ada 3 amalan ,yang mana barangsiapa menghadap Allah SWT dengan membawa 3 amalan tersebut di sertai dengan iman,maka dia akan di persilahkan memasuki syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki, dan dia akan dikawinkan dengan bidadari yang mana saja yang dia inginkan, 3 amalan tersebut adalah:
a)  Memaafkan orang yang telah membunuh anggota keluarganya.
b) Membayar hutang yang tersembunyi(ya’ni tidak ada saksi atas hutangnya,bahkan mungkin orang yang menghutanginya sudah lupa)
c)   Setiap selesai shalat fardhu membaca surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali.
Maka Abu Bakar ra bertanya kepada Rasulullah SAW: ”Bagaimana kalau yang dikerjakan hanya salah satu saja ya Rasulullah?Rasululloh SAW menjawab:”Walaupun yang dikerjakan hanya salah satu saja dari amalan-amalan tersebut”.(HR.Abu Ya’la)

10. Bila surat Al Ikhlas di baca pada waktu sakit yang akhirnya menyebabkan kematiannya,maka dia tidak akan di tanya di dalam kuburnya,dia akan terselamat dari fitnah-fitnah kubur .Dan pada hari kiamat nanti para malaikat akan membawanya di atas sayapnya,sehingga melewati sirot sampai ke dalam syurga.

Dari Abdullah bin Syukhoir ra Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas pada waktu sakit yang akhirnya menyebabkan kematiannya, maka dia tidak akan di tanya di dalam kuburnya, dia akan terselamat dari fitnah-fitnah kubur. Dan pada hari kiamat nanti para malaikat akan membawanya di atas sayapnya,sehingga melewati sirot sampai ke dalam syurga”.(HR Thabrani, Abu Nu’aim)

11. Pahala surat Al Ikhlas:
a) Bila di baca 1 kali maka: Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya.
b)Bila di baca 2 kali maka : Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya dan keluarganya.
c)Bila di baca 3 kali maka: Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya,keluarganya,dan tetangga-tetangganya”.
d)Bila di baca 12 kali maka: Allah SWT akan membangunkan untuknya 12 istana di syurga.
e) Bila di baca 20 kali maka:(di akhirat) kelak dia akan di dekatkan dengan para Nabi sebagaimana dekatnya antara jari tengah dengan jari telunjuk.
f) Bila di baca 100 kali maka: Allah SWT akan mengampuni doa-dosanya selama 25 tahun,kecuali dosa yang berkaitan dengan hutang dan pembunuhan.
g) Bila di baca 200 kali maka: Allah SWT akan mengampuni dosanya selama 50 tahun.
h)Bila di baca 400 kali maka: ia mendapatkan pahalanya 400 orang mati syahid.
i) Bila di baca 1000 kali maka: ia tidak mati sehingga bisa melihat kedudukannya (tempat tinggalnya) di syurga atau di tampakkan padanya tempat tinggalnya di syurga.
Dari Anas ra Rosulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 1 kali,maka Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya,barangsiapa membacanya 2 kali,maka Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya dan keluarganya,barangsiapa membacanya 3 kali maka Allah SWT akan menganugrahkan keberkahan kepadanya,keluarganya,dan tetangga-tetangganya,barangsiapa membacanya 12 kali maka Allah SWT akan membangunkan untuknya 12 istana di syurga,barangsiapa membacanya 20 kali maka (di akhirat)kelak dia akan di dekatkan dengan para Nabi sebagaimana dua jari ini(Nabi memberi isyarat dengan menggabungkan jari tengah dengan jari telunjuk ),barangsiapa membacanya 100 kali maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya selama 25 tahun kecuali dosa yang berhubungan dengan hutang dan pembunuhan, barangsiapa membacanya 200 kali maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya selama 50 tahun,barangsiapa membacanya sebanyak 400 kali maka dia telah mendapatkan pahala 400 orang mati syahid yang mana masing-masing dari mereka kudanya terbunuh dan dia sendiri gugur dalam medan pertempuran, dan barangsiapa membacanya 1000 kali maka dia sekali-kali tidak akan mati sehingga dia bisa melihat kedudukannya(tempat tinggalnya)di syurga atau ditampakkan kepadanya tempat tinggalnya di syurga.(HR.Al Hafidz Abu Muhammad Hasan bin Ahmad As-Samarqandi)

12. Bila surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas di baca ketika memasuki rumah,maka Allah SWT akan menghilangkan kemiskinan darinya, dan akan mencurahkan keberkahan-keberkahan ke dalam rumahnya, sehingga keberkahan-keberkahan tersebut akan melimpah kepada tetangga-tetangganya.

Dari Abu Hurairah ra Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa memasuki rumahnya kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlas,maka Allah akan menghilangkan kemiskinan darinya dan akan mencurahkan keberkahan-keberkahan ke dalam rumahnya ,sehingga keberkahan –keberkahan tersebut akan melimpah kepada tetangga-tetangganya”.(HR.Al Hafidz Abu Muhammad Hasan bin Ahmad As Samarqandi)

13. Bila surat Al Ikhlas di baca 30 kali,niscaya Allah SWT akan mencatat baginya kebebasan dari neraka,keamanan dari adzab dan siksa,serta kesejahteraan di hari yang menggetarkan jiwa(ya’ni hari kiamat).

Dari Anas r.a Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 30 kali niscaya Allah SWT akan mencatat baginya kebebasan dari neraka, keamanan dari adzab dan siksa,serta kesejahteraan di hari yang menggetarkan jiwa(ya’ni pada hari kiamat)”.(HR. Abu Muhammad Hasan bin Ahmad As Samarqandi)

14. Bila surat Al Ikhlas di baca 10 kali setelah sholat shubuh,maka pada hari tersebut tidak ada dosa yang bisa menghancurkannya,dan dia akan dijaga oleh Alloh SWT dari gangguan syetan.
Dari Ali ra Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa sholat shubuh kemudian dia tidak berbicara (selain dzikrulloh)sehinngga membaca surat Al Ikhlas 10 kali, maka pada hari tersebut tidak akan ada dosa yang bisa menghancurkannya,dan dia akan di jaga oleh Allah SWT dari (gangguan syetan)(HR. Ibnu Asakir)

15. Untuk memaqbulkan doa.
Dari Muhammad bin Munkadir raha bahwasanya Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki sedang membaca surat Al Ikhlas dengan tartil sampai selesai,maka Nabi SAW bersabda kepadanya :”Sekarang mintalah kepada Allah SWT! Pasti permohonanmu akan di perkenankan”.(HR.Said bin Manshur)

16. Bila surat Al Ikhlas di baca 10 kali maka Allah SWT akan membangunkan sebuah istana untuknya di syurga.
Dari Muadz bin Anas Al Juhani ra dari Rasulullah SAW,beliau bersabda: ”Barangsiapa membaca surat Al Ikhlas 10 kali,niscaya Allah SWT akan membangunkan untuknya satu istana di syurga. Maka Umar ra kepada Nabi SAW:”Kalau begitu alangkah banyaknya istana-istana kita di syurga nanti wahai Rasulullah?”kemudian Nabi SAW bersabda:”Khozanah (simpanan)Allah SWT lebih banyak dan lebih utama”.(HR.Ahmad,Thabrani,Ibnu Sunni)

17. Bila di baca ketika sholat sunnah ba’da isya’ 20 kali setelah baca Al Fatihah maka Alloh SWT akan membangunkan untuknya dua istana di dalam syurga yang mana seluruh penghuni syuga ingin melihatnya(karena kagum kepadanya)
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa shalat sunnah dua rakaat selepas sholat isya’,di setiap rakaatnya setelah baca surat Al Fatihah dia membaca surat Al Ikhlas 20 kali, niscaya Alloh SWT akan membangunkan untuknya dua istana di syurga , yang mana seluruh penghuni syurga ingin melihatnya(karena kagum kepadanya) (HR. Ibnu Dhoris)

HADIST-HADIST YANG BERKENAAN DENGAN SURAT AL-IHLASH

خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ 
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »

Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sholat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, "Apakah kalian telah shalat?" Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah". Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah". Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, "Katakanlah". Hingga aku berkata, "Wahai Rasululloh, apa yang harus aku katakan?” Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A'UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A'UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428).

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata  

أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ  

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017) 

عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِى كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ 
جَمِيعًا ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ ، وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِى أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ  


Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) dan Mu'awidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen)."  (HR. Bukhari no. 5748)

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ  


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat  di akhir sholat (sesudah salam).” (HR. An Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Hadits ini shahih). Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62) 

Dari’ Aisyah radhiyallohu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  

نِعْمَتِ السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ : { قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ } وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ  

“Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh adalah Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah 4/273)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

  مَا أُحْصِى مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَفِى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ  

“Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku mendengar bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat pada shalat dua raka’at ba’diyah maghrib dan pada shalat dua raka’at qobliyah shubuh yaitu Qul yaa ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun) dan qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash).” (HR. Tirmidzi no. 431)

Dari ‘Abdul Aziz bin Juraij, beliau berkata,  “Aku menanyakan pada ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, surat apa yang dibaca oleh Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah membaca Al Fatihah) ketika shalat witir?” ‘Aisyah menjawab,  
 كَانَ يُوتِرُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ يَقْرَأُ فِى الأُولَى بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَفِى الثَّانِيَةِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَفِى الثَّالِثَةِ بِ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ.  
 “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada raka’at pertama: Sabbihisma robbikal a’la (surat Al A’laa), pada raka’at kedua: Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan pada raka’at ketiga: Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas).” (HR. An Nasai no. 1699, Tirmidzi no. 463, Ahmad 6/227) 

Dalam riwayat yang lain disebutkan tanpa surat al mu’awwidzatain.

 عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbihisma robbikal a’la (surat Al A’laa), Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash)” (HR. Abu Daud no. 1423 dan An Nasai no. 1730) 

No comments:

Post a Comment