Tulisan ini merupakan sedikait kekecewaan saya, mengenai dua
pasang calon presiden baik jokowi atau prabowo, mereka berdua tidak memiliki
konsep yang jelas mengenai masalah keadilan dan penegakan hukum terutama kegarangan
atau keganasan untuk membrantas korupsi. Padahal manusia yang paling mulia di
sisi Allah dan sempurna Nabi Muhammad saw “
و حَدَّثَنِي
سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ حَدَّثَنَا مَعْقِلٌ
عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ
سَرَقَتْ فَأُتِيَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَاذَتْ
بِأُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ لَوْ كَانَتْ فَاطِمَةُ
لَقَطَعْتُ يَدَهَا فَقُطِعَتْ
Artinya : Demi Allah, sekiranya yg melakukannya adl Fatimah, sungguh aku akan
memotong tangannya! Maka dipotonglah tangan wanita tersebut. [HR. Muslim
No.3198].
Untuk menegakkan keadilan tidak perlu menuggu menjadi negara
Islam tapi yang lebih utama adalah ruh Islam yang ada didalamnya.
Padahal masalah utama negara kita ini adalah penegakan hukum,
yang menyebabkan negara kita menjadi
terpuruk, terperosot, bodoh, terbelakang miskin, itu karena penegakan
hukum yang lemah terutama korupsi.
Saya rasa sebagus apapun konsep jokowi dan prabowo untuk memajukan bangsa ini, itu semua akan sia-sia jika mereka berdua tidak punya nyali (pengecut) untuk menegakkan hukum dan berani menggantung para koruptor.
Jika kalian berdua mengaku beragama Islam dan mengaku orang
beriman mengapa harus takut? Untuk menegakkan keadilan dan menggantung para koruptor...!!!!
Makanya untuk anda teman-teman sebelum memutuskan untuk mendukung
dan memilih siapa, liatlah dulu apakah Jokowi dan Prabowo memiliki sikap- sikap
seperti berikut ini yang di uraikan oleh Imam Al-Ghazali :
KELUHURAN TAHQIQ (Kebenaran), dan Syarat-syaratnya :
1. Hidayah uluhiyah (Hidayah Ketuhanan)
2. Kecerdasan berpikir (rusyd)
3. Ketangkasan bertindak (tasydid)
4. Keteguhan hati (ta’yid).
Jika masih ragu sebaiknya anda lakukan “shalat Istikharah” terlebih dahulu, karena
anda harus bertanggung jawab terhadap diri anda sendiri, bertanggung kepada
seluruh rakyat Indonesia, dan juga bertanggung jawab kepada Allah swt.
BERIKUT TAMBAHAN BEBERAPA HADIST NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI BAHAN REFERENSI :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ
عِمِّيَّةٍ يَدْعُو إِلَى عَصَبِيَّةٍ أَوْ يَغْضَبُ لِعَصَبِيَّةٍ فَقِتْلَتُهُ
جَاهِلِيَّةٌ
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa
berperang di bawah panji kesesatan, menyerukan kepada fanatisme, atau marah
karena fanatisme, maka matinya adalah mati Jahiliah" (Shahih:
Ash-Shahihah
433 dan 983).
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ
الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ الْجُمَحِيُّ عَنْ بِشْرِ بْنِ
عَاصِمٍ سَمِعَهُ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَبْغَضُ
الْبَلِيغَ مِنْ الرِّجَالِ الَّذِي يَتَخَلَّلُ بِلِسَانِهِ كَمَا تَتَخَلَّلُ
الْبَقَرَةُ
Muhammad bin Abdul A'la Ash-Shan'ani menceritakan kepada kami,
Umar bin Ali Al Muqaddami menceritakan kepada kami, Nafi' bin Umar Al Jumahi
menceritakan kepada kami, dari Bisyr bin Ashim, ia mendengar Nafi' menceritakan
hadits dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
Allah marah terhadap laki-laki yang pandai menyusun kata indah yang
mempermainkan lisannya, seperti sapi yang memain-mainkan lisannya."
(Shahih: AshShahihah 787).
حَدَّثَنَا
عِيسَى بْنُ عُثْمَانَ بْنِ عِيسَى الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا عَمِّي يَحْيَى بْنُ
عِيسَى عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ
أَحَدِكُمْ قَيْحًا يَرِيَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا
Isa bin Utsman bin Isa Ar-Ramli menceritakan kepada kami,
pamanku, Yahya bin Isa menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Abu Shalih,
dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Perut salah seorang
dari kalian lebih baik terisi nanah daripada terisi dengan syair (sesat, Kata-kata
puitis yang penuh dusta). " (Hadist
Shahih ).
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح و
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْأَةِ
الْمَخْزُومِيَّةِ الَّتِي سَرَقَتْ فَقَالُوا مَنْ يُكَلِّمُ فِيهَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا وَمَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ
إِلَّا أُسَامَةُ حِبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَكَلَّمَهُ أُسَامَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ فَقَالَ
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا
إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ
أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ
مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا وَفِي حَدِيثِ ابْنِ رُمْحٍ إِنَّمَا
هَلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
Apakah kamu hendak
memberi Syafa'at (keringanan) dalam hukum dari hukum-hukum Allah?
Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah,
sabdanya: Wahai
sekalian manusia, bahwasanya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian
adalah, ketika orang-orang terpandang mereka mencuri, mereka membiarkannya
(tidak menghukum), sementara jika orang-orang yg rendahan dari mereka mencuri
mereka menegakkan hukuman had. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti Muhammad
mencuri, sungguh aku sendiri yg akan memotong tangannya. Dan dalam hadits Ibnu
Rumh disebutkan, Hanyasanya yg menyebabkan kebinasaan orang-orang sebelum
kalian. [HR. Muslim
No.3196]
No comments:
Post a Comment