15 April 2014

Jangan Berbicara Demokrasi Jika Bermimpi Saja Di Larang


Ketika orde baru masih berjaya, Gus Dur diikutkan dalam penataran pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4). Sampai runtuhnya orde baru, Gus Dur memang masih tercatat sebagai salah seorang manggala BP-7.

Setiap memasuki ruang penataran, Gus Dur lebih banyak tidur ketimbang mendengar ceramah para menggala, termasuk pada saat diskusi-diskusinya. Pada acara sesi diskusi, Gus Dur dibangunkan untuk ikut berbicara. "Ayo, jangan tidur saja. Ini kita sedang membicarakan demokrasi," Kata sang penatara P4.

Terpaksalah Gus Dur berbicara. "Ini diskusi demokrasi ya ?" Kebetulan, ketika tidur tadi saya bermimpi bertemu dengan Bung Karno, Beliau menjelaskan kepada saya tentang demokrasi yang dipidatokan tanggal 1 Juni," kata Gus Dur memulai Ceritanya.

Belum selesai Gus Dur bicara, para peserta yang lain sudah nyeletuk tidak puas. "Yang serius dong, Ini kan penataran tingkat nasional," kata seorang peserta.

 "Ya, masak kita mau membahas mimpi," Celetuk yang lain. "Ya, yang benar saja, topik serius jangan dibawa ke soal mimpilah," Kata yang lain lagi.

Dari sinilah dengan cerdik dan cerdas Gus Dur kemudian masuk ke soal substansial : "Bagaimana anda-anda ini mau berbicara dan membangun demokrasi, kalau orang bermimpi saja dilarang? di dalam demokrasi itu ada kebebasan, termasuk bebas bermimpi. Kalau anda berani melarang orang bermimpi pasti anda akan berani melarang orang menggunakan haknya yang lebih penting. Itu bertentangan dengan demokrasi," Kata Gus Dur dengan serius.


Referensi : Mahfud MD, Gus Dur: Islam, Politik, dan Kebangsaan, (Yogyakarta: LKIS, 2010), hlm. 53-54.

No comments:

Post a Comment