Jika boleh di ibaratkan itu iblis itu laksana raja, mahluk
berdarah biru yang memili setrata sosial kelas tinggi, yang sudah terbukti
loyalitas dan prestasinya. Iblis merasa gengsi untuk menghormati Adam yang
rakyat jelata, anak kemarin sore yang masih bau kencur yang loyalitas dan prestasinya
kepada Allah swt belum terbukti.
Pada kenyataanya Allah menciptakan iblis dari cahaya api itu
memang lebih baik, dari pada asal mula penciptaan Adam yang hanya dari tanah
liat. Dan yang sesungguhnya membuat hina iblis itu karena perasaan sombong,
iblis merasa lebih baik, merasa lebih mulia, merasa lebih pandai, merasa lebih
hebat, merasa lebih terhormat dan merasa yang paling banyak ibadahnya dan
merasa yang paling baik amalnya.
Contoh saja jika di ibaratkan Iblis itu adalah seorang
kepala cabang atau direktur utama suatu perusahaan terkemuka, pastilah secara
normal dia tidak akan mau berlutut kepada seorang OB (office boy), karena dia
sang direktur merasa setrata sosial dan kedudukan lebih tinggi. “Jadi jika ada
pimpinan perusahaan, pejabat, atau orang sok pintar, alim/berilmu pengetahuan
luas yang sombong itu tiada bedanya dengan Iblis laknatullah alaih”.
Tidak
ada orang yang suka pada orang yang bersifat dan bersikap sombong. Sombong
adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh Allah swt. Sombong adalah
perasaan menganggap diri lebih (lebih baik, lebih hebat, lebih cerdas, lebih
alim, lebih kaya, lebih tampan, lebih cantik, dsb.) atas orang lain, dan
memandang orang lain lebih rendah dan lebih hina.
Dalam
Al-Qur’an surat Luqman ayat 18 dan 19, Allah swt berfirman : Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan
lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Dari
dua ayat di atas kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa sikap dan sifat
sombong, angkuh dan suka membanggakan diri sangat tidak disukai oleh Allah swt.
Tetapi Allah sangat menyukai sifat rendah hati dan sederhana. Ada banyak lagi
ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mencela sikap sombong di antaranya: Aku akan
memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan
yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. (QS. Al-A’raaf [7]: 146)
Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl [16]: 23)
Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al-Mu’min [40]: 60)
Rasulullah
saw., pun mencela sikap sombong. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda : Tidak akan masuk surga orang yang hatinya terdapat
seberat biji sawi dari sikap sombong. (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Ahmad)
Di
hadits yang lain Rasulullah saw. Bersabda : Allah swt berfirman, sifat sombong
itu selendang-KU, dan keagungan itu pakaian-KU. Barangsiapa yang menentang-KU
dari keduanya, maka AKU masukkan ia ke neraka Jahannam. (HR. Muslim, Abu
Dawud dan Ahmad)
Sementara
itu Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah
saw. Bersabda : Orang-orang yang sombong besok di hari kiamat akan dikumpulkan
seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, mereka datang dengan hina dari
berbagai tempat, mereka diberi minum dari keringat penduduk neraka yang berupa
nanah dan darah penduduk neraka. (HR. Ahmad danAt-Tirmidzi: 2492)
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda : Saya diperlihatkan 3
(tiga) golongan pertama yang masuk surga dan 3 (tiga) golongan pertama yang
masuk neraka. Adapun tiga golongan pertama yang masuk surga adalah orang yang
mati syahid, budak yang dimiliki tuannya akan tetapi ia melaksanakan ibadah kepada
ALLAH SWT dengan sebaik-baiknya dan memberikan nasihat kepada tuannya, dan
orang yang menjauhkan dirinya dari hal-hal yang haram dan meminta-minta orang
lain, padahal ia mempunyai tanggungan keluarga. Sedangkan tiga golongan pertama
yang masuk neraka adalah pemimpin yang sewenang-wenang dan orang mempunyai
harta banyak, akan tetapi ia tidak memberikannya kepada orang lain yang berhak
menerimanya dan orang fakir yang sombong. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban,
Ath-Thayalisy, dan Al-Hakim)
Begitu marahNya Rabbul Izzati
kepada orang-orang yang sombong, karena yang pantas sombong hanya Allah swt,
jika ada orang yang sombong Allah mengatakan silahkan saja engkau keluar dari
bumi yang aku ciptakan ini.
Sebaliknya Allah sangat mencintai
hambaNya yang tau diri, merasa bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi dan langit
semuanya milik Allah. Pelajarilah filosofisnya seorang tukang parkir banyak
kendaran mewah yang dititipkan dipercayakan kepadanya, tetapi tiada sedikitpun
dia merasa sombong karena dia merasa semua ini adalah titipan. Dan sekarang
Allah menitipkan kepada anda ilmu pengetahuan, kekeyaan, jabatan dll, lalu pantaskah kita sombong dengan barang
titipan?
No comments:
Post a Comment