Istana Kupu Kupu : Saudara yang saya hormati, tidak ada kewajiban untuk anda
mempercayai sesuatu yang menurut keyakinan saya itu adalah benar. Apapun aliran
anda apakah syiah, sunni, syalafiah/wahabi itu merupakan pilihan saudara, tetapi
untuk saya pribadi adalah seorang muslim yang menganut faham “Ahlus sunnah wal
jamaah” dan di Indonesia sendiri saya mengikuti organisasi kemaysrakatan yaitu
Nahdlotul Ulama (NU) dan itu sesuai dengan keyakinan saya.
Tentang yakdzah (sadar) seseorang mampu bisa bertemu dengan
orang yang meninggal dan itu benar-benar terjadi pada Rasulullah bertemu para
Nabi dan Rasul, salah satu diantaranya Nabi Muhammad saw secara sadar bertemu
dengan Nabi Musa as yang pada kenyataanya beliau Nabi Musa as telah meninggal
dunia. Dan di baitul ma’mur pada saat Isra dam mi’raj Nabi Muhammad saw menjadi
Imam shalat bagi para Nabi dan Rasul yang pada kenyataanya mereka sudah
meniggal dunia.
Tentang hal-hal yang terjadi sekarang ini di dunia Islam di
Filipina, Iraq, Afganistan, Mesir, Libya, syuriah dan yang terbaru pembantain
tentara Israil terhadap warga muslim palestina. Lalu anda bertanya jika memang
ada seseorang yang mampu bertemu dengan Nabi Muhammad saw secara sadar kenapa
beliau tidak memberikan solusi.
Bukankah pertanyaan itu sama juga dengan pertanyaanya
malaikat Jibril manakala Nabi Muhammad saw dalam kesusahan, umat Islam dalam tindasan
kaum kafir Qurais, waktu itu Jibril menawarkan diri kepada Nabi Muhammad untuk
mengubah gunung uhud menjadi gunung emas, jibril juga menawarkan diri untuk
membinasakan para kaum musyrikin.
Tapi Nabi Muhammad saw menolak penawaran dari Jibril karena beliau adalah Nabi ahir zaman
dan beliau hadir sebagai rahmatan lil alamin. Seandainya Nabi Muhammad saw
meminta kepada Allah agar seluruh manusia di alam ini masuk Islam, menghancurkan
seluruh orang-orang kafir pastinya Allah akan mengabulkan. Tetapi Nabi Muhammad
saw berjuang sekuat tenaga, bekerja keras, merasakan luka dan sakit, melakukan
hijrah, dan beliau melakuan secara alamiah sesuai kaidah-kaidah hukum alam.
Jika semua manusia di alam ini semuanya muslim dan beriman
lalu apa artinya Allah menciptakan Neraka. Pengertian yakdzah (secara sadar)
tidak hanya bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw, tetapi lebih jauh lagi pengertian
yakdzah juga bisa menyaksikan hadirat Ilahi. Dan itu pula yang terjadi pada
Nabi Musa di bukit Thursina, itu juga yang terjadi pada Nabi Muhammad saw dalam
isra mi’raj. Para Al-ariif billah yang makrifat dan kasyafnya pada tingkatan
sempurna jika mereka ditanya mereka tidak akan menyembah Allah kecuali mereka
melihatNya.
Sebenarnya kemampuan penyaksian terhadap hadirat Ilahiyah
ini sudah di miliki oleh setiap manusia, seperti yang terjadi di alam ruh sebelum
kita di lahirkan kedunia ini, terjadi dialog antara kita dengan Rabb (Allah)
pada waktu itu kita berjanji kepada Allah jika kelak dilahirkan akan
melaksanakan rukun iman dan Islam.
Yakdzah sendiri merupakan suatu karomah (kemulian) yang
Allah swt berikan kepada orang-orang sholeh dan pilihan yaitu para
wali-waliNya. Orang orang yang di berikan kemampuan ini adalah mereka yang
memiliki hati bersih yang sudah pada tataran Makrifat uluhiyah dan sudah
terbukanya gerbang Kasyf rububiyah sehingga bisa menyaksikan (musyahadah
rububiyah) sehinngga terjadilah yang namanya mahabbah rububiyah. Wallhu 'alam bishawab
No comments:
Post a Comment