27 August 2014

Bertemu Nabi Muhammad saw Secara Sadar atau Mimpi

Istana Kupu Kupu : Saudara yang  saya hormati, tidak ada kewajiban untuk anda mempercayai sesuatu yang menurut keyakinan saya itu adalah benar. Apapun aliran anda apakah syiah, sunni, syalafiah/wahabi itu merupakan pilihan saudara, tetapi untuk saya pribadi adalah seorang muslim yang menganut faham “Ahlus sunnah wal jamaah” dan di Indonesia sendiri saya mengikuti organisasi kemaysrakatan yaitu Nahdlotul Ulama (NU) dan itu sesuai dengan keyakinan saya.

Tentang yakdzah (sadar) seseorang mampu bisa bertemu dengan orang yang meninggal dan itu benar-benar terjadi pada Rasulullah bertemu para Nabi dan Rasul, salah satu diantaranya Nabi Muhammad saw secara sadar bertemu dengan Nabi Musa as yang pada kenyataanya beliau Nabi Musa as telah meninggal dunia. Dan di baitul ma’mur pada saat Isra dam mi’raj Nabi Muhammad saw menjadi Imam shalat bagi para Nabi dan Rasul yang pada kenyataanya mereka sudah meniggal dunia.

Tentang hal-hal yang terjadi sekarang ini di dunia Islam di Filipina, Iraq, Afganistan, Mesir, Libya, syuriah dan yang terbaru pembantain tentara Israil terhadap warga muslim palestina. Lalu anda bertanya jika memang ada seseorang yang mampu bertemu dengan Nabi Muhammad saw secara sadar kenapa beliau tidak memberikan solusi.

Bukankah pertanyaan itu sama juga dengan pertanyaanya malaikat Jibril manakala Nabi Muhammad saw dalam kesusahan, umat Islam dalam tindasan kaum kafir Qurais, waktu itu Jibril menawarkan diri kepada Nabi Muhammad untuk mengubah gunung uhud menjadi gunung emas, jibril juga menawarkan diri untuk membinasakan para kaum musyrikin.

Tapi Nabi Muhammad saw menolak penawaran dari  Jibril karena beliau adalah Nabi ahir zaman dan beliau hadir sebagai rahmatan lil alamin. Seandainya Nabi Muhammad saw meminta kepada Allah agar seluruh manusia di alam ini masuk Islam, menghancurkan seluruh orang-orang kafir pastinya Allah akan mengabulkan. Tetapi Nabi Muhammad saw berjuang sekuat tenaga, bekerja keras, merasakan luka dan sakit, melakukan hijrah, dan beliau melakuan secara alamiah sesuai kaidah-kaidah hukum alam.

Jika semua manusia di alam ini semuanya muslim dan beriman lalu apa artinya Allah menciptakan Neraka. Pengertian yakdzah (secara sadar) tidak hanya bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw, tetapi lebih jauh lagi pengertian yakdzah juga bisa menyaksikan hadirat Ilahi. Dan itu pula yang terjadi pada Nabi Musa di bukit Thursina, itu juga yang terjadi pada Nabi Muhammad saw dalam isra mi’raj. Para Al-ariif billah yang makrifat dan kasyafnya pada tingkatan sempurna jika mereka ditanya mereka tidak akan menyembah Allah kecuali mereka melihatNya.

Sebenarnya kemampuan penyaksian terhadap hadirat Ilahiyah ini sudah di miliki oleh setiap manusia, seperti yang terjadi di alam ruh sebelum kita di lahirkan kedunia ini, terjadi dialog antara kita dengan Rabb (Allah) pada waktu itu kita berjanji kepada Allah jika kelak dilahirkan akan melaksanakan rukun iman dan Islam.


Yakdzah sendiri merupakan suatu karomah (kemulian) yang Allah swt berikan kepada orang-orang sholeh dan pilihan yaitu para wali-waliNya. Orang orang yang di berikan kemampuan ini adalah mereka yang memiliki hati bersih yang sudah pada tataran Makrifat uluhiyah dan sudah terbukanya gerbang Kasyf rububiyah sehingga bisa menyaksikan (musyahadah rububiyah) sehinngga terjadilah yang namanya mahabbah rububiyah. Wallhu 'alam bishawab

No comments:

Post a Comment