27 August 2014

Pemerintah Kuwait Menganjurkan Warganya Untuk Berpoligami


Kuwait City, NU Online
Sebagai negara petro dolar, saat ini Kuwait sedang menghadapi permasalahan sosial akibat kian banyaknya wanita yang tidak menikah. Sebagai upaya mengatasi permasalahan ini, Parlemen Kuwait berusaha membuat terobosan baru.

Untuk mengatasi masalah sosial pernikahan yang sedang dihadapi warganya, anggota parlemen pun lantas mengajukan proposal yang mendorong kalangan pria berpoligami. Sebagai insentif, pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan bagi pria yang bersedia mengikuti program ini. Kelak, di negara tetangga Irak ini, seorang pria akan diberi bantuan uang jika mempunyai dua istri.

Usulan pemberian bantuan atau hibah dana itu disampaikan pekan lalu. Negara Teluk itu sebelumnya telah membuat kebijakan untuk memberikan bantuan bagi pria yang menikah untuk kali pertama. Besarnya insentif itu mencapai 4 ribu dinar, setara dengan 14 ribu dolar AS atau 11 ribu euro. Setengah bantuan itu berupa hibah dan sisanya merupakan pinjaman ringan tanpa bunga dan dengan cicilan sangat murah.

"Usulan ini bertujuan untuk memecahkan masalah wanita yang tidak menikah yang kini sedang dihadapi masyarakat kami, dan mendorong janda-janda dan wanita yang bercerai untuk membangun keluarga baru," ujar anggota parlemen independen syiah, Faisal al-Duwaisan seperti dilansir harian al-Arabiya.

Duwaisan ingin pemerintah Kuwait memberikan hibah tambahan bagi kalangan pria yang mau mempunyai dua orang istri. Namun, pria ini harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Yaitu, calon pengantin pria harus mendapatkan izin tertulis dari istri pertama untuk menikah lagi. Mereka pun harus menikahi janda, wanita yang sudah bercerai, atau wanita yang belum pernah menikah tapi minimal berusia 40 tahun.

Panel parlemen akan meninjau proposal tersebut sebalum dibahas secara resmi. Jika disetujui maka usulan tersebut akan menjadi kebijakan pemerintah Kuwait. (syf)

No comments:

Post a Comment