Kuwait City, NU Online
Sebagai negara petro dolar, saat ini Kuwait sedang menghadapi permasalahan
sosial akibat kian banyaknya wanita yang tidak menikah. Sebagai upaya mengatasi
permasalahan ini, Parlemen Kuwait berusaha membuat terobosan baru.
Untuk mengatasi masalah sosial pernikahan yang sedang
dihadapi warganya, anggota parlemen pun lantas mengajukan proposal yang
mendorong kalangan pria berpoligami. Sebagai insentif, pemerintah akan
memberikan sejumlah bantuan bagi pria yang bersedia mengikuti program ini.
Kelak, di negara tetangga Irak ini, seorang pria akan diberi bantuan uang jika
mempunyai dua istri.
Usulan pemberian bantuan atau hibah dana itu disampaikan pekan lalu. Negara
Teluk itu sebelumnya telah membuat kebijakan untuk memberikan bantuan bagi pria
yang menikah untuk kali pertama. Besarnya insentif itu mencapai 4 ribu dinar,
setara dengan 14 ribu dolar AS atau 11 ribu euro. Setengah bantuan itu berupa
hibah dan sisanya merupakan pinjaman ringan tanpa bunga dan dengan cicilan
sangat murah.
"Usulan ini bertujuan untuk memecahkan masalah
wanita yang tidak menikah yang kini sedang dihadapi masyarakat kami, dan
mendorong janda-janda dan wanita yang bercerai untuk membangun keluarga
baru," ujar anggota parlemen independen syiah, Faisal al-Duwaisan seperti
dilansir harian al-Arabiya.
Duwaisan ingin pemerintah Kuwait memberikan hibah
tambahan bagi kalangan pria yang mau mempunyai dua orang istri. Namun, pria ini
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Yaitu, calon pengantin pria harus
mendapatkan izin tertulis dari istri pertama untuk menikah lagi. Mereka pun
harus menikahi janda, wanita yang sudah bercerai, atau wanita yang belum pernah
menikah tapi minimal berusia 40 tahun.
Panel parlemen akan meninjau proposal tersebut sebalum
dibahas secara resmi. Jika disetujui maka usulan tersebut akan menjadi
kebijakan pemerintah Kuwait. (syf)
No comments:
Post a Comment