TANZANIA AFRIKA TIMUR Sebuah
kenyataan yang membuktikan kekuasaan Alloh telah terjadi di kota kecil Arusha
di Utara Tanzania Afrika Timur. Lahirnya seorang anak, bernama Syarifuddin
Khalifah dalam usia 1.5 telah hapal al-Quran di luar kepala padahal terlahir
dari keluarga Kristen Katolik. Bapaknya bernama Francis Fundinkira sedang
ibunya bernama Domisia Kimaro. Tidak hanya itu, anak ini dalam usia 1 bulan
sudah bisa bicara, di usia 1.5 tahun bisa melaksanan sholat 5 waktu tanpa ada
yang mengajarinya. Menguasai bahasa asing saat umur 5 tahun. Dan telah
mengislamkan ribuan orang.
Kenyataan ini sungguh di luar logika. Namun, bagi seorang muslim. Inilah
tanda kekuasaan Alloh. Alloh adalah Dzat yang maha Kuasa dan Berkehendak. Dan
Islam adalah agama yang paling benar dan diridhoi oleh Alloh SWT.
Apa sajakah keajaiban yang terjadi yang membuktikan ke-Maha Kuasaan Alloh
SWT itu?. Keajaiban itu adalah sebagai berikut:
Saat umur 1 bulan, ketika dibawa ibu dan ayahnya ke gereja untuk dibaptis
beberapa meter sebelum sampai di gereja anak itu bisa bicara: “Ibu jangan
baptis aku, aku adalah orang yang beriman kepada Alloh dan rosulnya yaitu
Muhammad”.
Kata-kata anak ini benar-benar membuat bulu kunduk mereka merinding, mereka
gemetar dan saling memandang dalam kebingungan dan tidak percaya apa yang
didengarnya dari anak mereka ini. Saking gemetarnya berduapun kembali ke rumah
dan tidak jadi membaptis anak mereka tersebut.
Ketika umur 2 bulan, bayi melarang ibunya untuk menyusuinya dengan cara
bayi itu tidak mau disusui ibunya. Sampai-sampai konsultasi ke dokter spesialis
anak ternyata anak tersebut dalam keadaan sehat walafiyat. Tapi mengapa tidak
mau disusui.
Kalimat pertama yang diucapkan ketika 4 bulan, adalah QS Al-Baqoroh 54 “Maka
bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu
adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan kamu, maka Alloh akan
menerima taubatmu. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang”.
Dengan kalimat tersebut kedua orang tua dan semua yang hadir dari beberapa
orang tetangga hanya bisa saling memandang dan takjub serta kebingungan. Mereka
tidak faham bahasa yang diucapkan oleh bayi tersebut, karena bukan bahasa
Inggris atau Kiswahili. Saking bingungnya dengan kondisi itu beberapa yang
hadir ada yang mengatakan bahwa bayi itu karasukan setan / sejenis ruh jahat.
Maka Domisia meminta suaminya untuk memanggil pendeta dari gereja terdekat
untuk mendoakan anaknya yang menurut mereka sedang kerasukan setan/ruh hajat
itu. Ternyata setelah pendeta itu datang, tidak sanggup mengusir setan dari
tubuh anak kecil yang mungil itu.
Akhirnya, ada tetangga yang muslim, bernama Abu Ayyub mencoba untuk datang
dan membantu keluarga itu untuk mengusir setan/roh jahat itu. Ternyata ketika
berhadapan dengan bayi itu, ia mengucapkan kalimat yang sama. Abu Ayyub
tersungkur beberapa saat dengan sujud syukur, karena Alloh telah memberi
kenikmatan dan keajaiban kepada hamba-Nya yang masih bayi itu bisa hafal ayat
al-Quran dari kalangan non muslim dengan bacaan yang sangat fasih dan tartil.
Lalu Abu Ayyub berkata kepada Francis dan Domisia: “Anak kalian sesungguhnya
tidak kerasukan setan/roh jahat. Apa yang dibacakan oleh anak kalian itu adalah
ayat-ayat suci Alloh SWT”. Intinya, anak kalian mengajak kalian untuk bertaubat
kepada Alloh, beriman kepada-Nya, melakukan shalat dan ,menunaikan zakat sesuai
perintah-Nya, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosa kalian. Hanya itu yang
bisa saya katakan. Yakinlah, anak kalian tidak kerasukan setan. Besok akan saya
bawakan kita suci al-Quran agar kalian percaya bahwa yang diucapkan anak kalian
adalah ayat suci Alloh SWT.
Setelah itu, Francis dan Domisia selalu merenung dan berfikir untuk
menetukan sikap. Apakah segera masuk Islam, atau tetap pada agama dan keyakinan
mereka. Walhasil, setelah proses berfikir dan menerung yang panjang, serta
hidayah Alloh SWT, maka kedua orang tua bayi itu mempunyai keinginan untuk
masuk Islam. Betapapun berat pergulatan batin yang dirasakan Francis dan
Domisia, namun mereka meyakini bahwa harus ada keputusan terbaik yang harus
mereka ambil secepatnya sebagai keputusan final dalam kehidupan mereka.
Kalimat-kalimat aneh yang dikatakan anaknya, kini berusaha mereka dengarkan
dengan seksama. Kalimat yang mereka anggap karena kerasukan syetan itu ternyata
begitu menyejukkan hati mereka. Kebenaran tidak akan pernah membuat orang sedih
dan menderika. Kebenaran pasti akan mendekatkan orang dengan kebahagiaan dan
ketenangan. Bagitulah yang dirasakan Francis dan Domisia. Setelah beberapa lama
berdiskusi, merenung, dan merasakan berbagai macam hal, dengan keyakinan penuh
dan tanpa ada paksaan dari siapapun, Francis dan Domisia mendatangi rumah Abu
Ayyub yang pernah ke rumah mereka.
Sesampai di rumah Ayub mereka disambut laksana keluarga sendiri. Ayub
merasa bahagia dengan kedatangan Francis dan Domisia. Sesudah mereka berbicara
banyak hal mengenai Syarifudin, tiba-tiba Francis terdiam. Dia hendak
mengatakan sesuatu, matanya menatap Ayub seraya berkata: “ Ustadz kami ingin
memeluk agama Islam”. Maka Ayub dengan rasa haru, memandang Fransis dengan
hingar bingar penuh kebahagiaan, seraya memeluk Francis erat-erat. Sesaat
kemudian bertanya kepada Francis: ” Apakah kamu yakin memilih Islam sebagai
agamamu, Alloh SWT sebagai Tuhanmu dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan
rosulmu?. Dia jawab, “Ya, kamii yakin”.
Akhirnya Ayub mengajaknya dan istrinya untuk pergi ke mesjid terdekat,
menemui imam mesjid Ust Nur Ismail. Dan setelah sholat Dhuhur dilakukan
pengislaman untuk keduanya. Setelah keduanya membaca syahadat dan mengikuti
tausyiah ustadz Nur Ismail, semua jamaah menyalami dan memeluk Francis seraya
bertakbir. Allohu Akbar.
Setelah Fransis dan Domisia menjadi muslim, mereka benar-benar telah
menjadikan kehidupan mereka bermakna ibadah dan penghambaan kepada Alloh.
Mereka bukan hanya rajin beribadah tetapi juga bertawakal atas segala sesuatu
yang diberikan Alloh kepada mereka. Keduanya semakin gigih dan semakin
melaksanakan perintah agama Islam, sehingga menemukan kebenaran yang sesuai
dengan hati nuraninya setelah melalui proses dari keajaiban putranya itu.
Begitulah kuasa Alloh SWT pada hamba-hambanya. Dia, maha berkehendak dan
maha menjadikan segala kehendak-Nya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya,
karena Dia pencipta segala sesuatu. Umur 1.5 tahun Syarifudin sudah hafal
al-Quran 30 Juz dengan fasih sebagaimana layaknya orang dewasa pada umumnya,
subhannalloh. Keajaiban ini membuat banyak orang terkagum-kagum dan hampir
hampir tidak percaya. Allohu Akbar.
Sebagai bahan perbandingan. Anak kecil berusia 5 tahun sudah hafal al-Quran
dan faham maknanya. Namanya Muhammad Hussein Tabataba’i, ayahnya Muhammad Mahdi
Tabataba’i dari negara Iran. Dia juga dikenal dengan julukan Doctor Cilik.
Dia (Husein) secara teratur tiap hari mengulang-ngulang pelajaran al-Quran
yang diberikan kedua orang tuanya. Bahkan setelah berhasil menghafal al-Quran
dia secara teratur membaca 1 halaman buku tafsir al-Quran. Dia terbimbing sejak
masa kehamilan sampai dengan lahir secara intensif, maka wajar dia hafal dengan
baik di saat usia 5 tahun, walau hal ini tidak semua orang bisa melakukannya.
Namun, untuk Syarifudin tidak seperti Hussein, dia tidak belajar dan tidak
diajari karena orang tuanya beragama kristen di saat dia belum lahir dan
sesudah lahir saat itu. Dan bahkan anehnya pula, dia tidak hanya hafal al-Quran
30 juz, tapi dia juga mampu menghafal Injil secara lengkap dengan baik. Apa
yang terjadi dengan Syarifuddin sungguh berbeda dengan yang terjadi pada
Husein. Sebagian orang meyakini bahwa ilmu yang dimiliki Syarifuddin adalah
ilmu Laduni (Ilmu yang merupakan anugerah dari Alloh SWT kepada hambanya yang
dikehendaki-Nya tanpa melalui proses belajar). Wallohu A’lam bishshowaab…
Untuk Membaca Artikel Khalifa Saat ini Baca di SHEIKH SHARIFF "THE MIRACLE KID OF EAST AFRICA", SYARIFUDIN KHALIFAH Anak Yang Meng-Islamkan Puluhan Ribu Orang di Seluruh Dunia
Sebagian Sumber :
Sharif-uddin (or Sharif-iddin) Khalifa, is a miraculous boy, born in in Arusha, in the Northern
part of Tanzania (a country in East Africa), in December 1993. Muslims are only
a minority in Tanzania and Arabic language is not a native in Tanzania. His parents were Catholic
Christians. Their native language is Swahili and
they did not know Arabic.
When he was a little child, his parents (who were
Christians) noticed that he was able to recite the whole Quran by heart, even
though no body had ever taught him to do so.
At the age of two months, he refused to suckle his
mother's milk.
At the age of four months, he started reciting verses from the
Holy Quran.
By the time he was one-year
old, he was able to recite
the whole Quran and went on
to be able to preach in Arabic, Swahili and French without any formal
education.
It is reported that his
first words were: "You
people repent and you will be accepted by God" and he spoke these
words in Arabic. His concerned parents initially thought he was possessed by
demons and called Christian priests to pray for the baby.
Eventually, Muslim neighbors were able to interpret
Sharif's alien speech. After his
parents recognized that the
significance of what their boy is saying and that he is miracle from God, his parents converted to
Islam.
Furthermore, despite the fact that he is from
Tanzania, he speaks
Arabic fluently in addition
to 4 other languages (English,
French, Italian, and Swahili). He
is able to pick up languages very fast, he once said: "I went to Congo and
heard people speaking Lingala (the local language). I immediately was able to
start speaking it."
Today, he delivers sermons and lectures in Africa and
Europe that draw thousands of people to listen to him. Because of this boy,
thousands of people have converted to Islam. The following is an article about
him that was published in a Scottish
newspaper on Aug. 8,1999:
No comments:
Post a Comment