Banyak orang yang meng angan-angankan memiliki sebuah ilmu
yang bisa mengetahui tentang berbagai hal tanpa perlu belajar dengan keras,
bisa hafal Al-Quran dan ratusan ribu Hadist dalam sekejap, pegang sebuah
buku/kitab langsung faham isinya, bisa mengusai bahasa asing tanpa susah susah
kursus apalagi bayar, mengetahui suatu hal yang belum terjadi, dan juga bisa
memprediksi angka togel dengan jitu ha... ha....
Pasti asyik memiliki ilmu yang seperti itu, ahirnya ada
beberapa orang berusaha untuk mendapatkan ilmu itu, ada dengan tirakat (puasa &dzikir), membaca surat fatihah 20 kali sehabis shalat
lima waktu, dan bahkan bermeditasi (Khalwat/uzlah) di tepi sungai atau laut
selama 40 hari berharap dewi keberuntungan menginggapinya bertemu dengan Sayid
Khidir (Balya ibnu Mulkan), lalu beliu mengajarkan ilmu kepada yang
bersangkutan secara Cuma Cuma.
Lalu apakah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan?,
jawabanya “Ilmu ladunni itu tidak ada, dan ilmu
ladunni itu kosong”. Lalu dengan kisah ulama-ulama terdahulu yang orang
orang bilang mereka memiliki ilmu laduni, dan itu pun fakta dan terbukti nyata,
jawabanya karena mereka itu berbeda.
Kenapa saya mengatakan ilmu laduni itu tidak ada, karena
kebanyakan dari kita berfokus kepada kalimat “ILMU” bukan kepda makna “LADUNNI”.
Karena kita berfokus dengan kalimat ILMU-nya ahirnya yang ada dipikiran kita
adalah tentang kehebatan dan kedahsyatan jika memiliki ilmu tersebut, tetapi
jika kita berfokus kepada makna “LADUNNI” yang ada di pikiran kita adalah
segala sesuatu yang kita dapatkan baik yang kita sadari ataupun tidak sadari
semuanya berasal dari sisi Allah swt.
Jadi kenapa ilmu ladunni itu tidak ada? itu karena kita
salah memahami hakekatnya, sehingga membuat ilmu ladunni itu tidak ada
(kosong).
Sesunggunya semua ilmu/segala pengetahuan yang kita dapatkan
baik yang anda sadari ataupun tidak itu merupakan ilmu ladunni (ilmu yang
berasal dari Allah). Kita belajar di SD, SMP, SMA, Kuliah ataupun di pesantren,
membaca buku/kitab, baca koran, baca quran, baca hadist, segala pengatahuan
yang kita dapatkan dan kita rasakan itu semua adalah ilmu ladunni.
Segala ilmu itu berasal dari
Allah Cuma caranya dan prasaranaya saja yang berbeda beda, jadi selayaknya
sekarang kita sadar dengan sesadar sadarnya bahwa semua ilmu (pengetahuan, kecerdasan,
ketrampilan, keahlian) yang kita dapatkan dan rasakan semenjak kecil sampai
sekarang semuanya itu adalah “ILMU LADUNNI”, pengetahuan yang berasal dari sisi Allah dan kita
syukuri atas itu, dan nanti kelak di mintai pertanggung jawaban.
Lalu ada orang
yang pintar tanpa belajar, mengetahui segala sesuatu yang belum di ajarkan.
Apakah itu ada? Jawanya itu ada dan tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi
Allah, dan itu juga merupakan ilmu ladunni ilmu yang juga berasal dari sisi Allah.
Para Wali qutb yang besar (Abdul
Qodir al jaelani, Abi Hasan Asydzili, Abi yazid Al Busthomi dll), mereka
memiliki anugrah ilmu yang bisa paham tanpa belajar, mengetahui sesuatu yang
belum di ajarkan bahkan mengetahui sesuatu yang belum dan akan terjadi, “tapi
apa yang terjadi? mereka tidak pernah berhenti membaca, belajar, berguru dan
juga menuntut ilmu, bahkan mereka sangat rajin dan luar bisa dalam belajar,
berguru dan menuntut ilmu”.
No comments:
Post a Comment