Anda tidak perlu kebakaran
jenggot atau lebai dengan judul yang saya berikan kwak...kwakk.., bukan saya mendiskreditkan agama saya
sendiri tapi ini suatu fakta dan keniscayaan, termasuk korupsi yang terjadi di
negra trcinta kita ini Indonesia, mesir, syuriah, bahkan Arab Saudi sendiri.
Kenapa korupsi besar besaran terjadi malah di negara yang mayoritas penduduknya
Islam?, yang pasti yang salah bukan Islamnya tapi orangnya yang memang memiliki
moral yang bejat.
Kenapa mereka melakukan korupsi
karena di dalam otak bawah sadar mereka tertanam yang dosa itu mencuri, maling,
nyopet, jambret atau merampok karena merugikan orang lain. Sedangkan jika
korupsi mereka meyakini hanya merugikan negara jadi tidak berdosa, mereka
mengaap malakukan korupsi adalah hal
yang wajar dan biasa biasa saja karena orang orang di sekelilngnya juga
melakukan hal yang sama. Na’udzu billah.
Coba kalau saya yang jadi
presiden negri ini siapa saja yang korupsi minimal Rp 1 milyar pasti akan
saya gantung hidup hidup mereka meskipun yang korupsi lebih dari 1000 orang,
itu lebih baik saya lakukan yaitu memusnahkan 1000 orang demi menyelamatkan 350
juta penduduk Indonesia, karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa
biadabnya dan lebih kejam daeripada merampok, jadi penaganan dan hukumanya
juaga harus luar biasa.
Tapi sayangnya teman-teman keinginan hebat saya
ini, belum bisa saya lakukan karena belum ada yang mengusung saya untuk maju menjadi capres RI 2014 ini kwak.... kwak....
Disini saya tidak menjelaskan
masalah korupsi di negri ini, tapi membahas hal yang sepele yang sudah banyak
orang mengabaikanya, tapi berdampak luar biasa bukan hanya untuk individu
seseorang saja dan bahkan bangsa ini, yaitu : “kembali kepada Allah dengan
shalat, shalat yang berkualitas”.
JIKA PEMIMPIN NEGARA INI SHALATNYA
BERKUALITAS, PASTINYA DIA TIDAK AKAN PERNAH TAKUT KECUALI HANYA KEPADA ALLAH,
DIA PASTI BERANI MENGATAKAN YANG BENAR ADALAH BENAR DAN YANG SALAH ADALAH SALAH
: ITULAH PEMIMPIN YANG ADIL, YANG ALLAH MENJANJIKAN UNTUKNYA MASUK SURGA TANPA
DI HISAB.
Orang tidak akan bisa khusuk
sebelum tuma’ninah, dan pastinya anda yang beragama Islam sudah tahu bahwasnya
sahnya dalam beribadah terutama dalam mengerjakan shalat itu harus tuma’ninah, didalam
berdzikir dan berdoa juga harus tumaninah, bekerja, berkeluarga, menghadapi
masalah kita harus menerapkan tumaninah.
Begitu juga Anda tidak akan pernah merasakan apa apa dari hasil meditasi anda,
jika anda tidak bisa tuma’ninah. Gimana apakah anda setuju dengan pernyataan saya tersebut?
Semua orang tahu tentang arti
dari tuma’ninah tetapi sesungguhnya mereka tidak paham maknanya, tumaninah sendiri
merupakan bahasa arab dalam bahasa Indonesianya bermakna “Tenang”, begitu juga
dengan kalimat khusuk dengan makna konsentrasi. Jadi kalimat tenang dan
konsentrasi banyak diantara kita meyakini bahwa itu pekerjaan pikiran atau otak
saja, Percuma saja jika dalam beribadah bukan hanya shalat, mungkin berdzikir
atau meditasi ketika anda berupaya dengan sangat keras untuk tumaninah atau
khusuk yang anda fokuskan hanya pikiran saja pasti yang anda dapatkan semakin
keras anda berupaya semakin lelah dan kacau pikiran anda.
Selama ini pemahan saya dan anda
tentang makna konsentrasi hanya dominasi “pekerjaan otak/pikiran”.coba anda
gunakan hati anda. Apa sebenarnya makna tumaninah?, anda akan mendapatkan jawaban
bahwa tumaninah itu adalah “pekerjaan hati” begitu juga kalimat khusuk juga
merupakan “pekerjaan hati” bukan pekerjaan pikiran atau otak saja kawan. Jadi
arti kata dari tumaninah itu adalah “ketengan hati”.
Didalam artikel sebelumnya saya
menjelaskan tentang keajaiban jantung, di jelaskan bahwasanya kekuatan
jantung/hati jauh lebih dahsyat daripada kekutan pikiran. Bukankah ulama sufi
yang selalu mereka bahas adalah memahami hati/ruh, bukan pikiranan. Mungkin
selama ini kita hanya mencari cari mengenal dan fokus kepada “mind power”
kekukuatan pikiran, dan mengenyampingkan untuk memahami dan mempelajri tentang
seluk beluk dari kekuatan hati yang
kekutanya jauh lebih hebat lagi, dan itu terbukti secara ilmiah dan bisa di
buktikan oleh tehnologi.
Jadi sekarang apa yang harus kita
lakukan?, yang harus kita lakukan adalah mulai detik ini mengambil alih
pekerjaan tuma;ninah dan khusuk yang selama ini dikerjakan oleh pikiran atau
otak, kita pasrahkan pekerjaan tersebut kepada hati. Karena hati adalah raja
dalam tubuh manusia, dan hal ini selaras dengan apa yang di sampaikan Nabi
muhammad bahwasanya didalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika baik daging
itu baiklah semua, jika rusak daging itu rusaklah semua, dan segumpal daging
itu adalah hati, dan ma’rifat itu letaknya di hati bukan di pikiran.
Dan didalam tumaninah di butuhkan
relaksasi, sebagaimana ketika kita akan melakukan meditasi, relaksasi sendiri
di butuhkan untuk menenangkan semua anggota tubuh, otot, aliran darah, detak
jantung dan pikiran. Relaksasi sendiri di butuhkan latihan, dengan relaksasi
tubuh kita akan terasa ringan, jadi orang yang terbiasa melakukan relakasasi
dia akan semakin mudah untuk tumakninah.
Setelah anda memahami apa yang
saya sampaikan ini, itu artinya kita sudah mulai melangkahkan kaki kita untuk
mempraktekkanya dalam beribadah dan juga dalam kehidupan ini, contohnya :
ketika anda mau mengerjakan shalat, anda berdiri tegak (bagi yang mampu)
ataupun mau berdzikir, relaksasikan tubuh anda seperti anda mau melakukan
meditasi, tenangkan hati anda, jika hati tenang pikiran secara dan tubuh secara
otomatis ikut tenang. Doa iftitah akan membawa anda masuk lebih dalam lagi ke alam relaksasi yang lebih tinggi, sekarang konsentrasilah kepada Allah menggunakn hati
jangan menggunakan pikiran, karena pikiran anda akan bermakmum kepada hati
secara otomatis.
Disini ada 2 poin penting untuk
orang bisa husuk, di butuhkan 1) relaksasi 2) Tumaninah (ketenagan hati),
relaksasi bisa di lakukan dengan latihan, semakin anda sering melakukan
relaksasi semakin mudah untuk anda bisa tumakninah, semakin anda mudah untuk
melakukan tuma'ninah semakin mudah pula anda untuk khusuk. Jadi anda tidak akan
pernah bisa khusuk (shlat, dzikir, meditasi)tanpa tumakninah, dan anda akan
sulit tumaninah jika anda tidak dalam kondisi relksasi.
Sekarang ini banyak sekali tokoh
baik dari kalangan ulama/kyai, ustad/guru, juru dakwah, pejabat, pengusaha,
yang banyak melakukan perbuatan tercela, korupsi, doyan makan uang haram,
menelan dana-dana sumbangan di manfaatkan untuk memperkaya diri, banyak melakukan
penipuan, doyan memfitnah, melakukan pencabulan dan seks bebas : “ITU BUKAN
KARENA MEREKA TIDAK MENGERJAKAN SHALAT TAPI KARENA SHALAT MEREKA TIDAK
BERKUALITAS”. Makanya Allah swt memerintahkan kita dengan bahasa
“mendirikan shalat” arti kata mendirikan bermakna sama dengan kata “membangun”,
membangun apa? Membangun jiwa, jadi intinya shalat adalah membangun jiwa.
Dengan kita melakukan ibadah yang
berkualitas kita akan menjadi pribadi pribadi yang unggul dan mulia disisi
Allah dan juga di hadapan para manusia, karena dalam firmanNya Allah menyakan :
“SESUNGGUNYA SHALAT (YANG BERKUALITAS) ITU DAPAT
MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR”. Dan pada ahirnya Allah yang maha agung
akan memberikan gelar kepada anda dengan gelar sebagai “orang yang mendirikan/membangun
shalat”. Jadi sekarang saya dan anda belajar untuk shalat yang berkualitas, berusaha sekuat tenaga menjaga shalat berjamaah dan selalu mohon pertolongan dan perlindungan dari Allah Azza Wajalla. Wa
Allahu a’lam bi shawab, dan silahkan artikrel ini untuk di sebar luaskan.
No comments:
Post a Comment