14 March 2014

Hampir 100% Korupsi di Indonesia di Lakukan Oleh Orang Islam

Anda tidak perlu kebakaran jenggot atau lebai dengan judul yang saya berikan kwak...kwakk.., bukan saya mendiskreditkan agama saya sendiri tapi ini suatu fakta dan keniscayaan, termasuk korupsi yang terjadi di negra trcinta kita ini Indonesia, mesir, syuriah, bahkan Arab Saudi sendiri. Kenapa korupsi besar besaran terjadi malah di negara yang mayoritas penduduknya Islam?, yang pasti yang salah bukan Islamnya tapi orangnya yang memang memiliki moral yang bejat.

Kenapa mereka melakukan korupsi karena di dalam otak bawah sadar mereka tertanam yang dosa itu mencuri, maling, nyopet, jambret atau merampok karena merugikan orang lain. Sedangkan jika korupsi mereka meyakini hanya merugikan negara jadi tidak berdosa, mereka mengaap malakukan korupsi  adalah hal yang wajar dan biasa biasa saja karena orang orang di sekelilngnya juga melakukan hal yang sama. Na’udzu billah.

Coba kalau saya yang jadi presiden negri ini siapa saja yang korupsi minimal Rp 1 milyar pasti akan saya gantung hidup hidup mereka meskipun yang korupsi lebih dari 1000 orang, itu lebih baik saya lakukan yaitu memusnahkan 1000 orang demi menyelamatkan 350 juta penduduk Indonesia, karena korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa biadabnya dan lebih kejam daeripada merampok, jadi penaganan dan hukumanya juaga harus luar biasa. 

Tapi sayangnya teman-teman keinginan hebat saya ini, belum bisa saya lakukan karena belum ada yang mengusung  saya untuk maju menjadi  capres RI 2014 ini kwak.... kwak....

Disini saya tidak menjelaskan masalah korupsi di negri ini, tapi membahas hal yang sepele yang sudah banyak orang mengabaikanya, tapi berdampak luar biasa bukan hanya untuk individu seseorang saja dan bahkan bangsa ini, yaitu : “kembali kepada Allah dengan shalat, shalat yang berkualitas”.

JIKA PEMIMPIN NEGARA INI SHALATNYA BERKUALITAS, PASTINYA DIA TIDAK AKAN PERNAH TAKUT KECUALI HANYA KEPADA ALLAH, DIA PASTI BERANI MENGATAKAN YANG BENAR ADALAH BENAR DAN YANG SALAH ADALAH SALAH : ITULAH PEMIMPIN YANG ADIL, YANG ALLAH MENJANJIKAN UNTUKNYA MASUK SURGA TANPA DI HISAB.

Orang tidak akan bisa khusuk sebelum tuma’ninah, dan pastinya anda yang beragama Islam sudah tahu bahwasnya sahnya dalam beribadah terutama dalam mengerjakan shalat itu harus tuma’ninah, didalam berdzikir dan berdoa juga harus tumaninah, bekerja, berkeluarga, menghadapi masalah  kita harus menerapkan tumaninah. Begitu juga Anda tidak akan pernah merasakan apa apa dari hasil meditasi anda, jika anda tidak bisa tuma’ninah. Gimana apakah anda  setuju dengan pernyataan saya tersebut?

Semua orang tahu tentang arti dari tuma’ninah tetapi sesungguhnya mereka tidak paham maknanya, tumaninah sendiri merupakan bahasa arab dalam bahasa Indonesianya bermakna “Tenang”, begitu juga dengan kalimat khusuk dengan makna konsentrasi. Jadi kalimat tenang dan konsentrasi banyak diantara kita meyakini bahwa itu pekerjaan pikiran atau otak saja, Percuma saja jika dalam beribadah bukan hanya shalat, mungkin berdzikir atau meditasi ketika anda berupaya dengan sangat keras untuk tumaninah atau khusuk yang anda fokuskan hanya pikiran saja pasti yang anda dapatkan semakin keras anda berupaya semakin lelah dan kacau pikiran anda.

Selama ini pemahan saya dan anda tentang makna konsentrasi hanya dominasi “pekerjaan otak/pikiran”.coba anda gunakan hati anda. Apa sebenarnya makna tumaninah?, anda akan mendapatkan jawaban bahwa tumaninah itu adalah “pekerjaan hati” begitu juga kalimat khusuk juga merupakan “pekerjaan hati” bukan pekerjaan pikiran atau otak saja kawan. Jadi arti kata dari tumaninah itu adalah “ketengan hati”.

Didalam artikel sebelumnya saya menjelaskan tentang keajaiban jantung, di jelaskan bahwasanya kekuatan jantung/hati jauh lebih dahsyat daripada kekutan pikiran. Bukankah ulama sufi yang selalu mereka bahas adalah memahami hati/ruh, bukan pikiranan. Mungkin selama ini kita hanya mencari cari mengenal dan fokus kepada “mind power” kekukuatan pikiran, dan mengenyampingkan untuk memahami dan mempelajri tentang seluk beluk dari kekuatan  hati yang kekutanya jauh lebih hebat lagi, dan itu terbukti secara ilmiah dan bisa di buktikan oleh tehnologi.

Jadi sekarang apa yang harus kita lakukan?, yang harus kita lakukan adalah mulai detik ini mengambil alih pekerjaan tuma;ninah dan khusuk yang selama ini dikerjakan oleh pikiran atau otak, kita pasrahkan pekerjaan tersebut kepada hati. Karena hati adalah raja dalam tubuh manusia, dan hal ini selaras dengan apa yang di sampaikan Nabi muhammad bahwasanya didalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika baik daging itu baiklah semua, jika rusak daging itu rusaklah semua, dan segumpal daging itu adalah hati, dan ma’rifat itu letaknya di hati bukan di pikiran.

Dan didalam tumaninah di butuhkan relaksasi, sebagaimana ketika kita akan melakukan meditasi, relaksasi sendiri di butuhkan untuk menenangkan semua anggota tubuh, otot, aliran darah, detak jantung dan pikiran. Relaksasi sendiri di butuhkan latihan, dengan relaksasi tubuh kita akan terasa ringan, jadi orang yang terbiasa melakukan relakasasi dia akan semakin mudah untuk tumakninah.

Setelah anda memahami apa yang saya sampaikan ini, itu artinya kita sudah mulai melangkahkan kaki kita untuk mempraktekkanya dalam beribadah dan juga dalam kehidupan ini, contohnya : ketika anda mau mengerjakan shalat, anda berdiri tegak (bagi yang mampu) ataupun mau berdzikir, relaksasikan tubuh anda seperti anda mau melakukan meditasi, tenangkan hati anda, jika hati tenang pikiran secara dan tubuh secara otomatis ikut tenang. Doa iftitah akan membawa anda masuk lebih dalam lagi ke alam relaksasi yang lebih tinggi, sekarang konsentrasilah kepada Allah menggunakn hati jangan menggunakan pikiran, karena pikiran anda akan bermakmum kepada hati secara otomatis.

Disini ada 2 poin penting untuk orang bisa husuk, di butuhkan 1) relaksasi 2) Tumaninah (ketenagan hati), relaksasi bisa di lakukan dengan latihan, semakin anda sering melakukan relaksasi semakin mudah untuk anda bisa tumakninah, semakin anda mudah untuk melakukan tuma'ninah semakin mudah pula anda untuk khusuk. Jadi anda tidak akan pernah bisa khusuk (shlat, dzikir, meditasi)tanpa tumakninah, dan anda akan sulit tumaninah jika anda tidak dalam kondisi relksasi.

Sekarang ini banyak sekali tokoh baik dari kalangan ulama/kyai, ustad/guru, juru dakwah, pejabat, pengusaha, yang banyak melakukan perbuatan tercela, korupsi, doyan makan uang haram, menelan dana-dana sumbangan di manfaatkan untuk memperkaya diri, banyak melakukan penipuan, doyan memfitnah, melakukan pencabulan dan seks bebas : “ITU BUKAN KARENA MEREKA TIDAK MENGERJAKAN SHALAT TAPI KARENA SHALAT MEREKA TIDAK BERKUALITAS”. Makanya Allah swt memerintahkan kita dengan bahasa “mendirikan shalat” arti kata mendirikan bermakna sama dengan kata “membangun”, membangun apa? Membangun jiwa, jadi intinya shalat adalah membangun jiwa.

Dengan kita melakukan ibadah yang berkualitas kita akan menjadi pribadi pribadi yang unggul dan mulia disisi Allah dan juga di hadapan para manusia, karena dalam firmanNya Allah menyakan : “SESUNGGUNYA SHALAT (YANG BERKUALITAS) ITU DAPAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR”. Dan pada ahirnya Allah yang maha agung akan memberikan gelar kepada anda dengan gelar sebagai “orang yang mendirikan/membangun shalat”. Jadi sekarang saya dan anda belajar untuk shalat yang berkualitas, berusaha sekuat tenaga menjaga shalat berjamaah dan selalu mohon pertolongan dan perlindungan dari Allah Azza Wajalla. Wa Allahu a’lam bi shawab, dan silahkan artikrel ini untuk di sebar luaskan.


No comments:

Post a Comment